Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berencana Merantau ke Bali, Apa Sudah Yakin?

10 Mei 2022   20:36 Diperbarui: 11 Mei 2022   11:39 6266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wuah dari Bali ya. Asyik tuh bisa jalan-jalan tiap hari. Jadi pengen merantau ke Bali. 

Kalimat percakapan ini begitu sering saya terima ketika lawan bicara mengetahui darimana saya berasal. 

Ada antusias tersendiri ketika membahas tentang Pulau Bali. Tidak sedikit yang langsung menyapa Bli (sebutan kakak laki-laki dalam bahasa Bali) kepada saya. Atau berusaha berdialog dengan Bahasa Bali sederhana yang mereka ketahui Punapi Gatra? Kenken Kabare? dan sebagainya. 

Entah berapa banyak saya mendengar niat dari teman atau kenalan yang menyampaikan keinginan untuk merantau ke Bali. Motivasi ada yang ingin lanjut pendidikan, mencari pekerjaan, mencari pasangan, ingin mengasah bahasa asing atau memang niat tinggal jangka waktu panjang. 

Dalam hati kecil saya, ada sekadar nasihat yang ingin saya utarakan kepada mereka. Seberapa yakin niat ini? Sudah banyak info kah yang didapat seputar Bali? 

Ada kekhawatiran di mana mereka minim informasi dan tidak kuat mental saat merantau di Bali yang justru merugikan diri mereka sendiri. Apa saja yang harus disiapkan jika memang berniat merantau ke Bali? 

Ilustrasi Merantau Ke Bali | Sumber gotravelaindonesia.com
Ilustrasi Merantau Ke Bali | Sumber gotravelaindonesia.com

Perkuat Jiwa Toleransi dan Menghargai

Di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Pepatah yang memang harus diaplikasikan saat kita merantau ke daerah baru termasuk di Bali. 

Bali merupakan pulau yang kaya akan budaya, tradisi dan norma yang berlaku. Kearifan lokal ini telah terjaga sejak lama dan diwariskan secara turun-temurun. Selain itu masyarakat Hindu di Bali dipercaya memiliki pengaruh kuat dari Kerajaan Majapahit dimasa silam. 

Masyarakat pendatang umumnya Non Hindu yang baru pertama melihat budaya dan tradisi yang dilakukan masyarakat Hindu. Disinilah sikap saling toleransi sangat dibutuhkan. 

Gadis Bali Yang Tengah Sembahyang | Sumber sejarahharirayahindu.blogspot.com
Gadis Bali Yang Tengah Sembahyang | Sumber sejarahharirayahindu.blogspot.com

Saya sempat melihat sendiri di mana ada perantau yang mengacak-acak sesajen/banten yang merupakan sarana upacara masyarakat Hindu yang mereka temukan di perempatan jalan, depan rumah, pura atau area suci lainnya. 

Sikap seperti ini tidak hanya akan melukai masyarakat Bali namun juga mencoreng citra para perantau. Saya selalu berpesan kepada kenalan yang baru merantau, hormati adat istiadat yang ada karena kita adalah tamu di rumah mereka. 

Agamamu adalah agamamu, agamaku adalah agamaku. Prinsip dasar yang perlu kita tanam agar tercipta rasa toleransi dan menghargai satu dengan lainnya. 

Perkuat Manajemen Keuangan

Bali adalah surganya wisata dan hiburan. Ironisnya kondisi ini justru membuat perantau terlena berujung pada kesengsaraan.

Teman saya yang merantau ke Bali lebih dari 6 tahun bercerita bahwa selama 6 tahun ini dirinya nyaris tidak memiliki tabungan. Saya cukup syok karena setahu saya, gaji bulanannya sangat besar bahkan bisa 2 kali UMK Denpasar. 

Kebiasaan Hidup Boros | Sumber Republika.com
Kebiasaan Hidup Boros | Sumber Republika.com

Kesalahan tersebar ternyata karena dirinya tidak mampu mengatur manajemen keuangan. Setiap awal gajian, dirinya suka datang ke beach club, nongkrong di kedai kopi yang mahal bahkan traveling ke banyak tempat. 

Ternyata kondisi ini banyak dialami oleh para perantau. Uang yang di dapat lebih banyak digunakan untuk kesenangan pribadi. Butuh Healing seakan menjadi alasan klasik.

Sudah bisa ditebak, gaji yang diterima akan cepat habis dan tidak tersisa meski hanya untuk menabung. Gaya hidup berlebih dan glamour selama tinggal di Bali membuat dirinya tidak memiliki tabungan masa depan. 

Sebelum berencana ke Bali, kuatkan dulu manajemen keuangan. Berapa porsi uang untuk kebutuhan sehari-hari, tabungan masa depan hingga untuk memenuhi kepuasan diri. 

Jika manajemen keuangan lemah, jangan kaget jika merantau bertahun-tahun namun tiada hasil. 

Perkuat Informasi yang Dibutuhkan

Ada banyak perantau datang ke Bali untuk mencari pekerjaan. Mereka menganggap bahwa Bali menyediakan banyak lowongan pekerjaan karena berkaitan dengan pariwisata. 

Ironisnya mereka ternyata minim informasi dan berujung pada penyesalan. Hal lumrah yang sering saya dengar seperti, 

  • Loh UMK Bali ternyata gak gede ya?
  • Wuaduh, saya pikir ada banyak pabrik seperti di Jawa. 
  • Background pendidikanku ternyata susah mendapatkan pekerjaan di Bali. 

Sebaiknya cari tahu dulu dengan detail apakah latar belakang pendidikan, pengalaman kerja hingga ekspetasi gaji bisa didapatkan saat merantau di Bali. 

Jujur saja, UMK di Bali masih kalah jauh jika dibandingkan dengan kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya, Bogor atau Karawang. 

Daftar Upah Minimum Kab/Kota di Bali Tahun 2022 | Sumber lokerbali.id
Daftar Upah Minimum Kab/Kota di Bali Tahun 2022 | Sumber lokerbali.id

Sedikit informasi bahwa UMK di Bali masih di bawah 3 juta rupiah. Bagi yang berasal dari daerah dengan UMK di atas ini tentu akan syok dan stres.

Pernah ada kenalan yang sempat tinggal di Jakarta mendapatkan gaji di atas 4 juta per bulan. Saat dirinya memutuskan mencari pekerjaan di Bali. Dirinya kaget karena gaji yang diberikan di bawah 3 juta. 

Tidak butuh waktu lama, dirinya memilih kembali ke Jakarta karena ekspektasi pendapatan tidak sesuai. Sebelum ini menimpa para perantau, sebaiknya cari tahu secara detail terkait gaji, fasilitas hingga hal lain yang dibutuhkan. 

Kuatkan Prinsip Diri dan Keyakinan

Saya akui di Bali lebih bebas dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Di sini kita akan mudah melihat orang berlalu lalang dengan pakaian seksi, tidak ada larangan khusus mengkonsumsi minuman alkohol atau mengunjungi Pub malam. 

Disinilah prinsip dan keyakinan diri diuji. Kita harus bisa menjaga diri dan memfokuskan diri pada niat awal merantau. Misalkan jika niat awal untuk lanjut pendidikan atau bekerja. Sebaiknya niat itu harus selalu dijaga. 

Sekelompok Wanita Yang Berada Di Club Malam | Sumber Mpotimes.id
Sekelompok Wanita Yang Berada Di Club Malam | Sumber Mpotimes.id

Kekhawatiran muncul kepada perantau yang bersifat ababil. Ada yang semula tidak pergi ke club malam ternyata sekarang hampir tiap malam minggu ke sana. Ada yang dulu menghindari minuman alkohol eh sekarang sudah biasa dan sebagainya. 

Saya sudah menemukan banyak contoh fenomena ini. Mereka seakan terlalu ingin sebebas-bebasnya. Apalagi ketika lingkaran pertemanan mereka lebih banyak dengan bule atau wisatawan mancanegara. 

Ketika ada perubahan sikap dan gaya hidup saat merantau, hal pertama yang patut dipersalahkan adalah diri sendiri. Di mana pun dirinya merantau jika prinsip dan keyakinan tidak dijaga pasti akan berubah mengikuti lingkungan sekitar. 

***

Bali adalah pulau yang indah. Saya bersyukur tinggal dan dibesarkan di pulau ini. Hal yang juga diidamkan oleh orang lain diluar sana. 

Banyak yang bermimpi dan berniat merantau ke Bali dengan tujuan masing-masing. Alangkah baiknya sebelum merantau ke Bali ataupun ke daerah lainnya, pahami beberapa hal di atas. 

Tujuannya agar tidak terjadi penyesalan atau membuat kita berubah. Hal yang tidak kalah penting, sebagai tamu harus tahu bersikap dan jangan berulah di daerah orang lain. Selain menjaga hubungan dengan warga setempat, kita juga perlu menjaga citra pendatang di mata masyarakat lokal. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun