Ngabuburit kok gitu-gitu aja?Â
Sebuah celetukan yang pernah disampaikan oleh teman saya. Ketika diamati nyatanya aktivitas ngabuburit selama Ramadhan yang dilakukan teman saya memang monoton.
Selepas pulang kerja, dirinya lebih suka menghabiskan waktu dengan menonton drama Korea. Baginya menonton drama Korea seperti Me Time karena waktu tidak terasa berlalu dengan cepat.
Jika stok drama Korea habis, dirinya lebih suka tidur atau bermain sosial media. Ketika menjelang waktu berbuka, barulah dirinya sibuk mencari menu berbuka dan takjil di pasar Ramadan dekat rumah.Â
Pernah sekali saya ikut bersama dia mencari menu berbuka dan takjil. Ternyata benar, Ramadhan selain sebagai masa menyucikan diri dengan berpuasa juga melatih diri menahan hawa nafsu.
"Yakin makan segini banyak?"
Saya pernah berkomentar seperti ini ketika melihat teman saya membeli banyak menu makanan seperti ayam bakar, ikan goreng, olahan sayur, kue cemilan, kolak pisang dan es buah. Padahal menu yang dibeli hanya untuk berbuka seorang diri.
Sudah bisa tertebak, menu sebanyak itu tidak habis di makan sendiri. Sebagai pembelaan diri, dirinya berkata lauk yang tidak habis akan dimakan saat sahur nanti.Â
Padahal ada menu seperti sayur, kue, kolak atau es buah yang kurang enak jika didiamkan dalam jangka waktu lama.
Disini saya belajar untuk bijak dalam mengkonsumsi makanan khususnya selama lebaran. Kadang lapar mata justru merugikan baik dari sisi keuangan maupun kesehatan. Tidak ada salahnya memilih sedikit makanan atau camilan namun porsi pas untuk tubuh dan pastinya sehat serta mengenyangkan.
Berbicara berburu dessert saat Ramadhan, baru-baru ini saya mengajak 2 keponakan untuk berburu cemilan enak dan pasti mereka akan suka.
Yupps, misi hari itu adalah Berburu Aice Mochi Dessert. Aice Mochi dengan kulit mochi paling kenyal dan merupakan Aice es krim berkualitas.
"Mas, kamu yakin ajak para Bocil beli es krim? Jangan sampai si bocil sakit loh?"
Kakak ku sudah mewanti-wanti ketika aku mengajak 2 anaknya menjalankan misi berburu Aice Mochi Dessert.Â
Wajarlah sebagai orang tua, dirinya khawatir niatku justru membuat anaknya sakit. Apalagi stigma di orang tua, es krim itu banyak mengandung biang gula, pewarna hingga pengawet.Â
Ditambah daya tahan tubuh anak kecil jaman sekarang cenderung rentan sakit karena mengkonsumsi makanan yang salah.
Saya berhasil meyakinkan kakakku dengan 3 alasan yang terkesan sederhana tapi terbukti bisa membuat kakak saya merasa aman dengan pilihanku.
Alasan Pertama : Aku Sudah Berkunjung Langsung Ke Pabriknya
Oktober 2019, saya mendapatkan kesempatan Plant Tour ke salah satu pabrik Aice di Mojokerto, Jawa Timur.Â
Kunjungan ini adalah program dari PT Aice Ice Cream Jatim Industry selaku produsen dari Aice es krim untuk memperkenalkan produk serta proses kepada masyarakat umum.
Bersama dengan 10 rekan kantor, kami melihat sendiri bangunan megah milik PT Aice Ice Cream Jatim Industry. Bayangkan pabriknya memili area hingga 4.412 meter persegi dan disaat itu sudah memiliki 14 production lines. Kami juga diberikan informasi detal terkait proses dari hulu hingga hilir.
"Pak, ini keren banget" Deka, Supervisor Quality Control (QC) di kantor saya pun berdecak kagum dengan fasilitas serta konsistensi manajemen dalam menjamin keamanan produk dan pelayanan mutu.
Saya yang bekerja di sektor industri minuman sedikit banyak memahami pentingnya menjaga mutu produk. Kunjungan ini seakan sharing knowledge dimana manajemen PT Aice Ice Cream Jatim Industry di Ngoro Mojokerto memahami betul peluang pasar, kreasi produk hingga regulasi yang ada di tanah air.
Masyarakat umum pun bisa mengecek legalitas perusahaan serta sertifikasi produk melalui website resmi Aice (klik disini) seperti Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, Sertifikat Halal, Kesesuaian Sistem HACCP bahkan sudah memiliki standar ISO 22000 yang fokus pada keamanan pangan.
Bukan bermaksud berlebihan, saya yang juga memiliki background kerja di sektor industri khususnya air mineral memang tidak berkaitan langsung dengan dengan produk Aice.Â
Namun saya tahu betul bagaimana prosedur yang baik dalam menghasilkan dan memastikan produk aman dari produksi hingga dikonsumsi konsumen.
Mendapatkan sertifikasi seperti Halal, ISO hingga kesesuaian sistem HACCP bukanlah perkara mudah. Hanya perusahaan yang dianggap berkualifikasi dan lolos uji yang mampu memperoleh sertifikasi ini.Â
Teringat saat dulu saya terlibat dalam team persiapan ISO 22000 tentang keamanan pangan. Selama 1 bulan saya harus berkutat dengan dokumen, memastikan kondisi lapangan, memastikan proses produksi, pendistribusian, pengujian sesuai SOP bahkan temuan sekecil apapun harus diatasi dengan segera.
Wajar jika QC kantor sampai takjub dan salut ketika ikut dalam rombongan Plant Tour ini karena standar yang digunakan sangat baik dan konsisten diterapkan dari level bawah hingga Top Management.
Alasan Kedua : Ikut Mensejahterakan Pelaku Usaha Mikro
Bisa dilihat pada gambar di atas ada dokumentasi yang sengaja saya beri lingkaran merah. Ini karena Aice lebih banyak membidik pelaku usaha mikro seperti pemilik warung kelontong atau minimarket sebagai pangsa pasar utama.
Di dekat rumah kakak saya, setidaknya ada lebih dari 2 warung yang menjual produk Aice. Artinya tidak perlu jauh mengeluarkan keringat dan tenaga untuk mencari produk Aice. Cukup datang ke warung di dekat rumah sudah bisa mencicipi rasa kulit mochi paling kenyal.
Saya sengaja mengajak keponakan membeli di warung dekat rumah karena ingin mengajarkan pula kepada mereka tentang dukungan terhadap pelaku usaha kecil.
Seringkali keponakan saya ini memilih berbelanja di Minimarket atau mall karena katanya dingin ada AC serta ada banyak pilihan produk cemilan.
Peran kita sebagai orang dewasa sangat dibutuhkan, saya beri sedikit wejangan. Sebisa mungkin belanja-lah ke warung kecil. Kadang harga yang dijual justru lebih murah dibandingkan di Minimarket atau Mall.
Selain itu dengan belanja di warung, kita membantu menggerakkan ekonomi pemilik warung. Saya beritahu keponakan bahwa si pemilik warung pasti punya anak, punya cicilan, dan ingin membeli sesuatu untuk masa depan.Â
Mana mungkin mereka bisa mewujudkan mimpi tersebut jika warungnya sepi pembeli serta banyak barang expired dikarenakan tidak laku.
Pola berpikir ini membuat keponakan saya bisa berpikir jangka panjang. Mungkin ke minimarket terasa menyenangkan karena sejuk dan banyak pilihan namun disisi lain banyak pemilik warung menangis karena kalah bersaing.
Alasan Ketiga : Inovasi Produk Aice Yang Kaya Cita Rasa Nusantara
Saat saya berkunjung ke Pabrik Aice di Mojokerto, pendamping atau tourguide selama Plant Tour menjelaskan bahwa banyak produk Aice yang memadukan cita rasa lokal dan memiliki bentuk yang unik. Kreasi inilah menempatkan inovasi pertama selalu dari Aice.
Bayangkan ada es krim berbentuk buah-buahan seperti Semangka yang memang berasal dari sari buah Semangka serta berbentuk Jagung yang memang memiliki cita rasa Jagung.Â
Selain itu juga ada buah-buah tropis yang sering kita rasakan dan temukan di pasar seperti rasa Nanas, Melon, Durian, Stroberi, hingga Kopi.
Kini Mochi menjadi salah satu produk andalan Aice. Target pasar ternyata untuk semua kalangan usia jadi tidak hanya bisa dinikmati oleh anak kecil hingga orang dewasa. Saya saja suka ketika mencoba produk Mochi.Â
Favourite saya adalah Mochi rasa Durian. Keponakan saya ada yang suka rasa Klepon dan satu lagi suka rasa Vanilla.
Wait, gak salah ada rasa Klepon?
Saya merasakan kekagetan sama ketika menemukan es krim rasa Klepon. Di otak saya Klepon itu makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras ketan bertabur kelapa dan di dalamnya terdapat gula merah. Saya sering menjumpai makanan ini saat berkunjung ke daerah Gempol, Pasuruan.
Seperti yang saya paparkan sebelumnya inovasi pertama selalu dari Aice inilah menjadikan Aice bisa unggul dibandingkan kompetitor.Â
Keunikan serta harganya yang murah membuat orang bisa menikmati es krim tanpa bikin sakit dan kantong bolong. Harga Produk Aice di warung terdekat hanya seharga Rp. 2.500/pcs. Murah dan tentu saja terjangkau untuk dibeli.
Moment kebersamaan juga bisa terjalin loh dengan Aice Mochi ini. Coba saja stok Aice Mochi di kulkas. Saya yakin ketika berbuka puasa atau bahkan saat lebaran nanti es krim Aice akan jadi rebutan bersama anggota keluarga.Â
Seru melihat anggota keluarga tampak ceria berkumpul dan suasana kian lengkap dengan menyantap Aice es krim berkualitas.
Jika harimu terasa tidak berwarna. Jangan Manja, Warnai harimu sendiri dengan Aice Mochi. Cukup pergi ke warung terdekat atau minimarket berburu Aice Mochi Dessert.
Rasakan sendiri kulit mochi paling kenyal dan ciptakan warna-warni momen Ramadan dengan produk Aice es krim berkualitas.
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Tulisan ini diikutkan dalam kompetisi Blog AICEsyinya Ramadan Barena Aice Mochi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H