Kisah Antara Lebaran, ART Mudik dan Kebingungan Para Majikan

Setidaknya berikut hal yang mungkin bisa jadi pertimbangan jika berada di kondisi ini. 

Terapkan Keberagaman

Jika memiliki finansial bagus dan membutuhkan beberapa ART untuk membantu segala aktivitas di rumah. Tidak ada salahnya memilih latar ART yang beragam. 

Misalkan dibutuhakan 3 ART di rumah. Mungkin bisa memiliki latar agama berbeda seperti ada yg Islam kemudian Kristen, Hindu atau Budha. 

Teman saya pun menerapkan hal sama. Ada ART yang beragama Islam dan Kristen yang membantunya merawat anak serta membantu pekerjaan rumah. Sudah ada kesepakatan di awal jika cuti mudik hanya diberikan saat Hari Raya Besar bagi yang merayakan seperti Idul Fitri atau Natal. 

Di sini ketika ART yang beragama Islam hendak ijin mudik lebaran. Dirinya tidak terlalu panik karena setidaknya masih 1 ART yang membantunya di rumah. Begitupun sebaliknya ketika Natal. 

Cara ini juga memiliki sisi baik yaitu menerapkan keberagaman dan toleransi di lingkungan yang sama. Anak mengerti bahwa Indonesia itu majemuk dan pentingnya bertoleransi dengan orang lain yang berbeda keyakinan. 

Pembagian Tugas Keluarga

Seandainya satu-satunya ART harus mudik saat lebaran dan dirasa kita tidak bisa meng-handle kerjaan rumah seorang diri. Alangkah baiknya mulai dilakukan diskusi internal keluarga untuk pembagian tugas. 

Pembagian Tugas Anggota Keluarga | iStockphoto

Misalkan Ayah bertugas membersihkan kebun dan membeli kebutuah rumah tangga, ibu bertugas mencuci dan memasak. Anak perempuan bertugas menyetrika dan mencuci piring. Anak laki-laki bertugas menyapu serta mengepel.