Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[SEKSI] Puisi | Secangkir Kopi Semalam

19 April 2022   08:45 Diperbarui: 19 April 2022   08:49 1693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada cangkir kopi semalam
Aku melihat bulir-bulir rindu yang tersamar oleh cahaya
Bias. Memudarkan belenggu di sekat-sekat jiwa

Rasa pahit kopi semalam
Masih terasa di ujung lidah pengecap
Tak kalah pahit saat kau berkata selamat tinggal di kala purnama terakhir

Dulu aku ragu akan mampu bertahan sendiri
Semut-semut hitam masih sibuk mondar mandir mencari sisa kopi
Menjadi teman penghilang rasa rindu
Kikuk. Rasa itu sudah lama tidak ku rasa
Terganti dengan setiap tegukan kepahitan hidup yang selama ini dihadapi

Satu persatu semut hitam itu menghilang
Sepertinya mereka jenuh dengan keputusasaanku

Siapa lagi yang akan menemani
Jika semut pun menjauh, mungkinkah harus terima nasib
Hanya pada kopi semalam, aku tuang segala kepahitan hidup

--SEKSI (SElasa Kita berpuiSI)
#SEKSI_14
#HIM Di Gubug Pena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun