Topik pilihan tentang pembukaan lowongan besar-besaran oleh BUMN mengingatkanku saat dulu ikut tes di PLN sebagai salah satu BUMN terkemuka.Â
Ketika PLN membuka lowongan pekerjaan sudah tertebak jika pelamar berjumlah fantastis. Tahun 2015, sempat ada pembukaan PLN dengan lokasi tes di 2 tempat yaitu Jakarta dan Yogyakarta.Â
Mengingat Yogyakarta lebih dekat dari Malang. Saya beserta 3 orang teman memilih lokasi tes di Yogyakarta. Berbekal informasi yang kami dapat dari situs PLN, kami pun berangkat ke UGM sebagai lokasi pendaftaran.Â
Saya sempat menghubungi teman yang lolos dan kini telah menjadi karyawan PLN memastikan berapa tahapan tes yang sempat kami lalui. Seingat kami, tes PLN saat itu ada 6 tahapan yaitu :
- Tahap 1 : Seleksi Administrasi
- Tahap 2 : Seleksi Tes Potensi Akademik
- Tahap 3 : Seleksi Psikotest
- Tahap 4 : Seleksi Kesehatan 1
- Tahap 5 : Seleksi Kesehatan 2
- Tahap 6 : Seleksi Wawancara
Saya beserta 1 teman angkatan bernama Gilang dan 2 Junior yaitu Jalu dan Dimas berkomitmen mengikuti tes bersama dan berharap kami semua bisa lolos hingga diterima.Â
Nyatanya hanya Gilang yang berhasil lolos hingga tahap terakhir dan berhasil menjadi pegawai PLN. Kisah ini menurut saya layak untuk dibagikan kepada adik-adik tentang persiapan apa yang harus disiapkan guna menghindari kegagalan yang dirasakan oleh saya dan 2 junior.Â
Apa saja itu?Â
Baca Detail Persyaratan Dengan Jelas
Kesalahan pertama yang kerap dilakukan pelamar adalah kurang teliti membaca persyaratan pendaftaran.Â
Misalkan syarat foto peserta ukuran 4x6 ternyata membawa ukuran 3x4. Latar foto diminta merah ternyata masih menggunakan latar putih.Â
Selain itu ada persyaratan syarat pendidikan seperti S1 ternyata ada D3 yang melamar ataupun sebaliknya. Kondisi ini membuat orang tersingkir di tahap awal.Â
Beruntunglah kami berempat lolos tahap ini. Kuncinya kami selalu mengkroscek dan tidak segan saling mengingatkan kembali apakah persyaratan sudah lengkap dan sesuai.Â
Di sini peran orang lain dibutuhkan. Kadang justru orang lain lah yang pertama tahu jika ada suatu persyaratan yang dianggap masih kurang.Â
Ternyata yang tidak lolos tahap ini sangat banyak. Padahal sangat disayangkan karena informasi persyaratan telah disampaikan jauh-jauh hari tapi ada peserta yang menyepelekan atau tidak teliti.Â
Perdalam Wawasan KitaÂ
Setelah lulus kuliah bukan berarti kita langsung malas untuk memperdalam ilmu pengetahuan. Di sini sering-seringlah membaca informasi update serta mengerjakan soal-soal seperti Tes Potensi Akademik yang berisi matematika, analogi, bahasa indonesia hingga pengetahuan umum.Â
Kita tahu bahwa kuota lowongan pekerjaan sangat terbatas dimana jumlah pelamar yang merebutkan kuota itu bisa ratusan, ribuan atau bahkan puluhan ribu. Artinya akan ada tahap seleksi yang menggugurkan peserta dalam persentase besar.Â
Saya merasa seleksi TPA adalah tes yang harus dipersiapkan dengan matang. Umumnya pada tes ini hanya akan menyaring sejumlah peserta yang melewati passing grade atau kuota yang ditentukan misalkan hanya meloloskan 500 peserta.
Jika pelamar mencapai 5.000 peserta mala dipastikan yang gagal bisa mencapai 4.500 orang. Kita perlu dituntut menjadi yang terbaik. Salah satunya adalah melatih diri dengan banyak mengerjakan soal-soal TPA dan membaca.Â
# Jaga Stamina Tubuh
Tes psikotes sangat menuntut stamina tubuh yang prima. Ini dikarenakan akan ada pengerjaan soal atau tugas tertentu dengan tekanan, durasi dan daya berpikir ekstra.Â
Seingat saya saat tes, saya harus mengerjakan Psikotes dari pagi hingga siang tanpa jeda. Selain lelah secara fisik, otak pun ikut lelah karena mengerjakan tes dengan durasi tertentu.Â
Di sinilah seorang junior saya bernama Dimas gagal. Dirinya bercerita kurang bisa fokus dalam mengerjakan tes.Â
Saran saya, istirahatlah yang cukup saat malam menjelang tes. Jangan begadang atau memikirkan hal-hal yang membuat pikiran kita stres.Â
Selain itu tidak ada salahnya membaca contoh-contoh tes psikotes yang umum diterapkan agar ada sedikit bayangan dan kita bisa memiliki kesiapan maksimal seandainya tes itu keluar.Â
Jaga Kondisi Tubuh
Tes kesehatan 1 saat itu lebih mengecek kondisi fisik peserta seperti mengukur tinggi badan, berat tubuh, lingkar pinggang, tes mata, prostat dan sebagainya.Â
Di sini Jalu, junior saya lainnya gagal karena memiliki riwayat buta warna. Selain itu saya juga melihat tes ini banyak menggugurkan peserta.Â
Faktor yang menggugurkan biasanya tinggi badan tidak sesuai persyaratan hingga tubuh tidak proporsional.Â
Apabila yang memiliki tubuh obesitas atau terlalu kurus alangkah baiknya beberapa hari sebelum tahap ini mulai melakukan olahraga agar mendapatkan berat tubuh ideal.Â
Apabila dirasa berat badan masih kategori kecil maka sebaiknya mulai memperbanyak porsi makan. Disisi lain jika masuk kategori besar maka sebaiknya menjaga pola makan dan perbanyak olahraga.Â
Menjaga kondisi tubuh sangat penting bagi kesehatan tidak hanya untuk seleksi kerja namun juga membuat tubuh kita lebih terlihat fit dan bugar.Â
Jaga Asupan GiziÂ
Pada tahap kesehatan 2 yang lebih menganalisa kesehatan organ dalam tubuh. Sedihnya saya gagal di tes ini.Â
Saya merasa ada beberapa faktor yang membuat saya gagal seperti kekentalan darah saya tinggi, serta kebiasaan merokok yang mungkin menimbulkan efek kurang baik bagi paru-paru.Â
Kesalahan mendasar saya kurang menjaga asupan gizi serta minum dalam tubuh. Saya sudah berulang kali gagal donor darah karena petugas menginfokan darah saya kental dan sepertinya kurang minum air putih.Â
Sebaiknya pada tes ini, peserta disarankan minum yang banyak, tingkatkan konsumsi buah dan sayur serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok atau minum alkohol atau bersoda.Â
Jawab Pertanyaan Dengan Kejujuran
Hanya Gilang, teman saya yang lulus hingga tes ini. Saya sempat bertanya, apakah ada trik atau tips khusus agar bisa melewati tes ini.Â
Kunci utama adalah kejujuran. Ini karena saat wawancara kita akan bertemu dengan pihak PLN dan Psikolog. Di sini akan terlihat mana peserta yang antusias dan layak diterima serta peserta mana yang berbohong.Â
Biasanya ketika diberi pertanyaan apakah siap ditempatkan di daerah terpencil? Banyak peserta menjawab siap namun dengan gestur dan ekspresi ragu. Inilah yang membuat catatan buruk saat wawancara.Â
Diinfokan ada peserta yang terus terang mengatakan tidak siap dengan menjelaskan pertimbangan yang logis justru bisa lolos diterima sebagai peserta yang diterima PLN.Â
Tulislah segala sesuatu baik di CV atau pun form khusus dengan apa adanya dan tidak dilebih-lebihkan. Karena jika ditemukan ketidaksesuaian, peluang gagal akan sangat besar.Â
***
Pembukaan lowongan kerja BUMN 2022 memang menjadi angin segar khususnya mereka yang baru lulus kuliah atau yang menganggur.Â
Persiapkan segala sesuatu secara matang, detail dan tepat. Jadikan pembelajaran kegagalan saya dan beberapa junior pada tahap tes BUMN sebagai informasi dasar untuk semakin memperkuat persiapan diri.Â
Harapannya kelak ada yang lolos dan bisa menjadi abdi negara yang memberikan kontribusi besar bagi negara dan masyarakat.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H