Selain itu ada persyaratan syarat pendidikan seperti S1 ternyata ada D3 yang melamar ataupun sebaliknya. Kondisi ini membuat orang tersingkir di tahap awal.Â
Beruntunglah kami berempat lolos tahap ini. Kuncinya kami selalu mengkroscek dan tidak segan saling mengingatkan kembali apakah persyaratan sudah lengkap dan sesuai.Â
Di sini peran orang lain dibutuhkan. Kadang justru orang lain lah yang pertama tahu jika ada suatu persyaratan yang dianggap masih kurang.Â
Ternyata yang tidak lolos tahap ini sangat banyak. Padahal sangat disayangkan karena informasi persyaratan telah disampaikan jauh-jauh hari tapi ada peserta yang menyepelekan atau tidak teliti.Â
Perdalam Wawasan KitaÂ
Setelah lulus kuliah bukan berarti kita langsung malas untuk memperdalam ilmu pengetahuan. Di sini sering-seringlah membaca informasi update serta mengerjakan soal-soal seperti Tes Potensi Akademik yang berisi matematika, analogi, bahasa indonesia hingga pengetahuan umum.Â
Kita tahu bahwa kuota lowongan pekerjaan sangat terbatas dimana jumlah pelamar yang merebutkan kuota itu bisa ratusan, ribuan atau bahkan puluhan ribu. Artinya akan ada tahap seleksi yang menggugurkan peserta dalam persentase besar.Â
Saya merasa seleksi TPA adalah tes yang harus dipersiapkan dengan matang. Umumnya pada tes ini hanya akan menyaring sejumlah peserta yang melewati passing grade atau kuota yang ditentukan misalkan hanya meloloskan 500 peserta.
Jika pelamar mencapai 5.000 peserta mala dipastikan yang gagal bisa mencapai 4.500 orang. Kita perlu dituntut menjadi yang terbaik. Salah satunya adalah melatih diri dengan banyak mengerjakan soal-soal TPA dan membaca.Â
# Jaga Stamina Tubuh