Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Kisah Penderitaan Yesus Kristus di Goa Maria Lourdes Pohsarang

15 April 2022   10:19 Diperbarui: 15 April 2022   10:32 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggambaran Kisah Penyaliban Yesus | Sumber Situs PegiPegi

Hari ini umat Kristiani merayakan salah satu peristiwa penting yaitu Jumat Agung. Di hari ini, umat kristiani mengenang peristiwa penyaliban Yesus di mulai dari saat dijatuhi hukuman mati hingga pemakaman. 

Untuk itulah pada Jumat Agung, Gereja Katolik akan ada perayaan misa atau ibadat dimana umat akan diajak mengenang, meresapi hingga meneladani kisah Yesus dalam menebus dosa umat manusia.

Salah satu kenangan tentang memaknai peristiwa ini adalah ketika saya berkunjung ke Goa Maria Lourdes Pohsarang yang terletak di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

Setidaknya saya sudah 2 kali mengunjungi daerah ini. Pertama saat bersama dengan Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) di kampus sedangkan kedua bersama seorang teman secara khusus berwisata ke Goa Maria ini.

Apa yang membuat saya begitu antusias berkunjung ke Goa Maria ini?

Bisa dianggap kunjungan saya ibarat wisata religi. Lokasi ini menjadi menarik karena merupakan replika atau tiruan dari patung Maria Lourdes di Perancis. Selain itu terdapat juga Patung Maria yang tingginya nyaris 4 meter membuat Goa Maria ini begitu spesial.

Bangunan Gereja di Lokasi Goa Maria | Sumber Jejakpiknik.com
Bangunan Gereja di Lokasi Goa Maria | Sumber Jejakpiknik.com

Saya sempat mengikuti misa di Gereja yang terdapat di areal Goa Maria. Bentuk bangunan tidak terlalu besar dan didominasi oleh desain kayu dan tumpukan batu yang unik. 

Berbaur dengan wisatawan serta umat Katolik setempat, saya ingat duduk di lantai gereja tanpa ada meja atau kursi layaknya gereja katolik umumnya. Tidak hanya itu saya baru sadar jika tata ibadat misa saat itu menggunakan bahasa jawa.

Sudah bisa tertebak, saya notabane-nya tidak bisa berbahasa jawa sedikit canggung. Tidak ada satupun lagu yang bisa saya nyanyikan karena memang terkendala bahasa.

Justru ini menjadi pengalaman unik dan berkesan. Saya merasakan nilai kearifan lokal masyarakat setempat hanya dengan berbaur dalam misa sesaat.

Berfoto Di Depan Patung Goa Maria | Dokumentasi Pribadi
Berfoto Di Depan Patung Goa Maria | Dokumentasi Pribadi

Selepas misa, ada hal yang wajib untuk dilakukan yaitu menjelajahi area jalan salib yang menjadi fasilitas Goa Maria Laurdes Pohsarang. Di area ini, kita kan menemukan 14 spot tentang kisah sengsara Yesus yang direpresentasikan dalam berbagi patung sesuai gambaran kisah sengsara Yesus.

14 titik pemberhentian Yesus selama masa penyaliban antara lain :

  1. Yesus dijatuhi hukuman mati
  2. Yesus memanggul salib
  3. Yesus jatuh untuk pertama kalinya
  4. Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
  5. Yesus ditolong oleh simon dari Kirine
  6. Wajah Yesus diusap oleh Veronika
  7. Yesus jatuh untuk kedua kalinya
  8. Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya
  9. Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
  10. Pakaian Yesus ditanggalkan
  11. Yesus disalibkan
  12. Yesus wafat di kayu salib
  13. Yesus diturunkan dari salib
  14. Yesus dimakamkan

Selama masa Pra Paskah, kerap dilakukan misa jalan salib untuk berdoa sekaligus meresapi masa-masa tersulit yang dialami Yesus. Dulu pun saya bersama KMK Fakultas melakukan misa jalan salib.

Misa Jalan Salib di Area Goa Maria Pohsarang | Sumber Detik.com
Misa Jalan Salib di Area Goa Maria Pohsarang | Sumber Detik.com

Ada banyak renungan yang saya rasakan dimana ternyata begitu perih rasa pengkhianatan oleh salah seorang murid tercinta, penolakan dari masyarakat hingga luka akibat cambuk, pukulan dan hujaman senjata dari pasukan Romawi.

Saya personal sebagai manusia biasa yakin 100 persen tidak akan sanggup merasakan kejadian itu. Akan ada rasa sakit hati, kepedihan mendalam hingga mungkin kebencian pada orang lain yang membuat saya bisa seperti ini.

Namun iman saya semakin kuat dan kecintaan pada Yesus semakin besar karena diri-Nya melalui ujian ini dengan kecintaan dan ketulusan.

Menelusuri 14 titik jalan salib termasuk menyenangkan. Selain sebagai sarana perenungan, saya juga kerap mengambil dokumentasi karena begitu indahnya area ini.

Bahkan ketika kunjungan kedua ke daerah ini bersama teman yang Non-Nasrani, teman saya ini pun takjub dan tidak sungkan ikut dokumentasi.

Meski sebagai lokasi ziarah umat kristiani, Goa Maria ini juga terbuka untuk umum. Saya banyak menjumpai wisatawan Non Kristiani yang berkunjung dan ikut menjelajahi area jalan salib. 

Memaknai Pekan Suci Paskah

Bagi umat Katolik khususnya mengenal istilah pekan suci yaitu masa-masa sengsara hingga kebangkitan Yesus Kristus yang dimulai dari Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah.

Kamis Putih lebih menggambarkan prosesi Yesus membasuh kaki ke-12 murid-murid-Nya sebagai bentuk pelayanan, melakukan perjamuan terakhir hingga masa pengkhianatan Yudas Iskarot, seorang muridnya yang bekerja sama dengan pasukan Romawi menangkap Yesus.  

Disini kita akan diajak merenung bahwa untuk menjadi sosok besar (pemimpin) haruslah siap melayani sesamanya. Ini dibuktikan dimana Yesus tidak canggung membasuh kaki para murid-Nya. Selain itu kita harus siap menerima takdir dan menjalaninya dengan ketulusan hati.

Jumat Agung lebih memaknai setiap proses sengsara yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Disini umat merasakan nikmat luar biasa dimana Yesus rela disalib untuk menanggung dan menebus dosa umat manusia.

Sabtu Suci dianggap sebagai masa transisi dimana kita merasakan kesedihan atas wafatnya Yesus di kayu salib dan berusaha menjaga iman selama kepergian Yesus sebelumnya akhirnya bersuka cita di Minggu Paskah.

Minggu Paskah adalah hari utama dalam keimanan kristen dimana disinilah Yesus bangkit dan mengalahkan kematian. Selain itu hari ini menggenapi pula tanda-tanda tentang pesan kebangkitan yang sempat disampaikan Yesus pada murid-murid namun kini baru dipahami makna dari pesan tersebut.

Saya bersyukur dengan mengunjungi Goa Maria Lourdes Pohsarang memberikan sedikit banyak ketebalan iman dan kepercayaan akan Yesus. Bagi saya menjadi pengikut Yesus adalah hal terindah dan saya bersyukur menjadi salah seorang diantaranya.

Bagi yang ada waktu dan tengah berkunjung ke daerah Kediri, Jawa Timur. Yuk tidak ada salahnya berkunjung ke lokasi ini. Selain untuk refreshing juga bisa melakukan wisata rohani untuk mengenal Yesus lebih dekat.

Selamat Hari Jumat Agung dan Masa Pekan Suci bagi seluruh umat kristiani

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun