Contoh saya pernah kos dimana ada aturan jam malam hingga pukul 11 malam. Adanya aktivitas di kampus hingga larut malam membuat saya kesusahan untuk masuk ke dalam kos karena pagar sudah dikunci. Alhasil saya pun menginap di kos teman.Â
Teman saya pun memiliki kasus yang cukup ekstrem. Aturan di kosannya melarang penghuni menggunakan alat elektronik seperti water heater, alat pecantok rambut, dan elektronik lain yang dianggap memiliki daya listrik tinggi.Â
Suatu ketika si penjaga kos melihat penghuni kos menggunakan water heater dan alat tersebut hingga disita oleh si pemilik.Â
Adanya aturan di dalam kos memang membuat suasana kos bisa dipantau secara baik dan menjadi upaya preventif dari hal-hal yang tidak diinginkan.Â
Namun banyak juga mahasiswa atau perantau yang tidak nyaman dengan banyak aturan. Kondisi inilah yang harus diperhatikan sebelum memilih kos-kosan.Â
4.Pertimbangan Kondisi Sosial Penghuni Kos
Ketika pertimbangan No. 1-3 sudah terpenuhi bisa jadi hal keempat ini bisa membuat kita tidak nyaman di kosan.Â
Namanya kos-kosan tentu ada banyak oramg yang tinggal secara berdekatan. Semakin banyak penghuni maka kita perlu beradaptasi dengan banyak kebiasaan dan perilaku penghuni kos lain.Â
Hal yang kadang bikin tidak nyaman seperti teman kos yang egois seperti suka parkir kendaraan sembarangan, suka bikin keributan, menghidupkan musik atau TV yang mengganggu penghuni lain atau penghuni kos lain yang rese dan suka berghibah.Â
Saya pernah membaca kisah seorang penghuni kosan yang meluapkan kekesalan di media sosial. Dirinya kesal karena penghuni kosan lain memiliki kebiasaan yang buat dirinya mudah terpancing emosi seperti menggunakan alat dapur tapi tidak mau dibersihkan, suka mengambil barang milik orang lain tanpa ijin, bikin suara bising di malam hari dan sebagainya.Â