Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Apa Kabar Bisnis Tes Rapid dan PCR Saat Ini?

3 April 2022   20:48 Diperbarui: 4 April 2022   07:34 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan Info Harga Tes Rapid Antigen | Dokumentasi Pribadi

Kapan terakhir sobat Kompasianer melakukan tes rapid atau PCR? 

Saya pribadi terakhir Jumat lalu dikarenakan untuk mengikuti tes seleksi S2 yang mensyaratkan adanya hasil rapid tes antigen/PCR sebagai syarat mengikuti ujian masuk. 

Khusus di Bali, saya tidak terlalu kesulitan untuk mendapatkan lokasi tes rapid/PCR. Ini karena selain bisa datang ke Rumah Sakit (RS), puskesmas atau klinik, di Bali banyak tersedia stan usaha rapid di sekitar pinggir jalan raya. 

Bahkan dari jalan Sunset Road menuju bandara saja, saya akan menemukan puluhan titik stan rapid tes antigen maupun PCR dengan sistem drive thru. Artinya bisnis ini cukup menjanjikan di Bali mengingat banyaknya perjalanan wisata ke dan dari Bali. 

Uniknya sejak pemerintah mencabut aturan syarat rapid tes antigen maupun PCR sebagai syarat perjalanan darat, laut dan udara. Bisnis ini justru mulai goyah. 

Jika dulu saya bisa menemukan puluhan titik stan di sepanjang jalan menuju bandara, kini hanya sekitar belasan saja yang masih bertahan.

Seorang Wanita Tengah Tes Rapid | Sumber Ekonomi Bisnis.com
Seorang Wanita Tengah Tes Rapid | Sumber Ekonomi Bisnis.com

Tidak hanya itu, ada beberapa penyedia jasa rapid tes dan antigen yang banting harga setelah ada aturan pencabutan penggunaan tes antigen dan PCR untuk bepergian. 

Jika sebelumnya di daerah saya tes antigen dipatok 99 ribu rupiah dan PCR 275 ribu rupiah. Kini ada yang menurunkan hingga nyaris 50 persen untuk tes antigen. 

Papan Info Harga Tes Rapid Antigen | Dokumentasi Pribadi
Papan Info Harga Tes Rapid Antigen | Dokumentasi Pribadi

Ini yang saya rasakan sendiri ketika tes antigen di salah satu klinik dekat rumah yang mana hanya perlu membayar 50 ribu rupiah saja. Sudah termasuk surat keterangan hardcopy dan sudah terhubung ke peduli lindungi. 

Di tempat lain pun ada yang memberlakukan harga antigen sebesar 60 ribu, 80 ribu hingga 90 ribu. Mayoritas kini kurang dari 100 ribu rupiah. Untuk PCR di kisaran 175-225 ribu rupiah. 

Tidak hanya itu, saya ingat sebulan lalu saat bepergian ke Lombok dan masih ada aturan hasil rapid tes. 

Saya harus mengantri di klinik karena ada beberapa orang yang juga melakukan rapid. Tapi setelah aturan dicabut. Kini untuk rapid tidak perlu mengantri seperti sebelumnya. 

Apakah Bisnis Rapid Tes dan PCR mulai lesu? 

Sepemantauan saya, memang bisa dirasakan seperti itu. Terbukti dari puluhan stan rapid tes di daerah saya, kini mengalami pengurangan drastis. 

Bila dulu ada stan yang menyewa lahan kosong, ruko, hingga area parkir mall untuk bisnis tes rapid. Belakangan ada yang sudah tutup. 

Saya teringat dulu saat awal munculnya tes rapid antigen dan PCR serta pemberlakuan syarat wajib tes antigen atau PCR sebagai syarat bepergian atau kegiatan tertentu, membuat usaha ini begitu menjamur karena permintaan begitu tinggi. 

Saat Natal 2020 yang mana saya ingin merayakan di Bali. Saya harus melakukan PCR yang harganya saat itu masih di atas 1 juta. Bahkan untuk hasil one day service, ada yang mematok harga di atas 2 juta rupiah. 

Saya yang berniat mudik tentu akan tetap melalukan PCR meski harga sedang tinggi. Ini pun yang dirasakan masyarakat umumnya yang hendak bepergian untuk hal pribadi atau sesuatu yang urgent. 

Pasien Yang Mengantri Tes Rapid | Sumber CNN Indonesia
Pasien Yang Mengantri Tes Rapid | Sumber CNN Indonesia

Bahkan karena tingginya permintaan tes, saya harus mengantri hingga setengah jam. Tidaklah kaget kemudian pelaku bisnis mulai menjalankan usaha tes rapid dengan sistem drive thru untuk memudahkan calon konsumen. 

Di sisi lain ada juga instansi pemerintah atau swasta yang mewajibkan rapid tes berkala bagi pekerja atau tamu. Tujuannya sebagai upaya preventif penularan Covid di area kantor. 

Ketika saya masih memegang divisi distribusi. Saya sudah terbiasa mengajukan dana rapid antigen untuk tim pengiriman (driver dan helper) sebagai syarat masuk ke kantor atau kunjungan ke customer. 

Bayangkan biaya rapid antigen saat itu masih 150 ribu/orang di mana dalam 1 tim ada driver dan helper, sehingga akan menghabiskan 300ribu/tim. Jika ada 10 tim yang membutuhkan hal ini, maka saya rutin mengajukan dana hingga 3 juta rupiah. 

Dana yang tergolong besar karena ada instansi atau konsumen yang memberlakukan syarat tes tidak boleh dari 7 hari. Artinya kantor harus mengeluarkan dana rapid antigen seminggu sekali untuk karyawan. 

Kini sudah tidak banyak perusahaan yang memberlakukan syarat tes antigen/PCR untuk kunjungan, cukup menunjukan bukti sertifikat vaksin dan scan barcode kunjungan. 

Perlahan bisnis tes rapid mulai lesu. Perlahan harga tes pun turun, tidak semahal dulu. Uniknya saya pun sempat bertanya jika kini saya bisa tes antigen seharga 50 ribu dan PCR seharga 175ribu.

Ini tandanya harga alat tes masih terjangkau karena harga yang dipatok pasti sudah ditambah margin keuntungan. 

Jika dulu harga tes antigen bisa mencapai 300 ribu rupiah dan PCR 2 juta untuk sekali tes. Wowww, saya membayangkan begitu banyak keuntungan yang di dapat. 

Masuk akal hingga kemudian mulai menjamur bisnis rapid antigen/PCR di sekitar saya. Selain keuntungan tinggi, permintaan pun tergolong besar. 

Ada pertanyaan kecil dalam hati, pencabutan aturan rapid antigen/PCR ssbagai syarat bepergian, apakah membuat pelaku bisnis ketar-ketir karena permintaan akan menurun atau justru biasa aja karena stok alat tes sudah mulai habis? 

Yuk sharing di kolom komentar semoga bisa menjadi wawasan baru. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun