Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Hati-Hati, Jangan Pandang Remeh Proteksi E-mail Kita

31 Maret 2022   14:12 Diperbarui: 1 April 2022   00:12 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Cyber Crime | Sumber Detik.com

Senin lalu, saya mengalami kepanikan tersendiri di kantor. Rutinitas pagi biasanya saya membuka e-mail untuk mengecek apakah ada e-mail yang masuk. Selain itu saya sering mengirimkan surat terkait penawaran kepada klien atau mengirimkan tugas kerjaan kepada orang kantor pusat. 

Pagi itu ada yang aneh, beberapa e-mail yang saya kirim muncul informasi bahwa gagal terkirim. Saya sempat berpikir mungkin jaringan internet sedang error. Namun muncul pemberitahuan yang membuat saya panik. 

Penggunaan E-Mail Dalam Aktivitas Sehari-hari | Sumber Accurate Online
Penggunaan E-Mail Dalam Aktivitas Sehari-hari | Sumber Accurate Online

Saya menggunakan e-mail domain microsoft dan mendapat pemberitahuan jika e-mail saya terblokir karena terindikasi aktivitas yang tidak normal. Sejak saat itu e-mail langsung tidak bisa terbuka. 

Saya merasa menggunakan e-mail normal hanya untuk pribadi dan kerjaan namun baru saya sadar jika saya log in e-mail di lebih dari 5 gadget. Bahkan komputer saya di kantor Bogor pun belum sempat ter-log out. 

Ilustrasi E-mail Terblokir | Sumber Varnion Technology Semesta
Ilustrasi E-mail Terblokir | Sumber Varnion Technology Semesta

Inilah awal petaka karena sebelumnya saya sempat log in e-mail di gadget baru yang membuat pihak microsoft mencurigai ada penyalahgunaan e-mail saya oleh orang lain. 

Ada rasa panik karena e-mail ini adalah media komunikasi saya dengan banyak pihak dan bahkan saya mendaftarkan akun Kompasiana pun dengan akun e-mail ini. 

Setelah melewati beberapa proses termasuk meminta bantuan orang di kantor Jakarta untuk menginfokan subyek e-mail yang sempat masuk ke e-mail saya sebagai syarat verifikasi. Alhasil e-mail bisa kembali pulih kemarin siang. 

Dari sini saya belajar banyak hal bahwa permasalahan e-mail jangan pernah dianggap sepele. Justru karena kekurangtahuan kita akan pentingnya keamanan e-mail membuat kita rentan terkena pemblokiran atau kita menjadi korban kejahatan cyber crime. 

Apa hal yang harus kita perhatikan? 

1. Gunakan Data Diri Asli

Kadang karena kita mencantumkan data sembarangan seperti menuliskan nama alay, tanggal lahir palsu atau informasi yang tidak sesuai justru akan menyulitkan kita jika terjadi sesuatu dengan e-mail kita. 

Belajar dari kasus saya, beruntung saya saat mendaftar akun menggunakan data sebenarnya. Jadi saat melakukan verifikasi ulang, saya merasa yakin jika data saya akan sesuai. 

Bahkan ada pertanyaan khusus yang menjadi pengaman saya seandainya pihak microsoft memastikan kebenaran pemilik akun dan saya bisa memberikan jawaban yang tepat. 

Sempat ada kejadian keluarga saya yang e-mail sempat bermasalah hingga saat ingin memulihkan email kembali. Dirinya bingung karena data yang sempat dulu ditulis asal-asalan akhirnya ia gagal untuk memulihkan e-mailnya kembali. 

2. Pisahkan Akun E-Mail untuk Tiap Kepentingan

Saya sangat menyarankan jika kita membuat beberapa akun e-mail untuk kepentingan berbeda. Misalkan e-mail untuk kepentingan kerjaan, e-mail untuk hal pribadi atau e-mail untuk hal lain seperti daftar akun game, sosial media, dan sebagainya. 

Beruntunglah jika perusahaan menyediakan domain e-mail tersendiri yang artinya akan dapat memisahkan mana e-mail kerjaan dan pribadi. 

Saya kini memiliki 1 akun khusus yang saya gunakan untuk kepentingan daftar aplikasi game, aplikasi marketplace atau kita mendaftar sesuatu. 

Cara ini karena saya kesal ketika mensaftar dengan akun e-mail utama ternyata banyak spam yang masuk ke e-mail. Alhasil spam ini berjumlah sangat banyak dan menutupi e-mail urgent yang masuk ke e-mail kita. 

Tidak jarang kadang ada aktivitas misalkan ketika saya diminta untuk mengisi survey oleh karyawan produk tertentu. Saya kini mencantumkan e-mail khusus yang sudah saya siapkan. 

Ternyata insting saya benar, ketika beberapa waktu kemudian e-mail ini telah dipenuhi oleh penawaran serta spam lainnya. 

3. Akun Khusus sebagai Antisipasi Cyber Crime

Di zaman secanggih ini sangat banyak pelaku yang pintar dalam teknologi memanfaatkan kepintarannya untuk mencuri data kita untuk kepentingan dirinya. Data bisa didaparkan melalui cara meretas e-mail kita. 

Saya sempat membaca berita bahwa ada oknum yang memanfaatkan data e-mail kita untuk mencuri saldo di dompet digital yang kita miliki seperti Go-pay, OVO, Dana dan sebagainya (kasus klik di sini). 

Aksi Cyber Crime | Sumber Detik.com
Aksi Cyber Crime | Sumber Detik.com

Ini karena kecenderungan pengguna menggunakan email dan password saat mendaftar akun-akun seperti ini. Bagi kita, lebih praktis jika mendaftar dengan email sehari-hari dan menyamakan password. Ternyata ini justru menjadi celah yang dimanfaatkan oknum nakal 

Inilah alasan saya selalu menggunakan akun berbeda jika mendaftar aplikasi yang rentan diincar oleh oknum cyber crime. Tujuannya seandainya si oknum berhasil meretas e-mail utama saya namun dirinya tidak akan bisa meretas ke akun saya lain karena e-mail dan password berbeda. 

Cara agar tidak lupa saya sering mencatat e-mail dan password di catatan saya atau memberi tanda spesial seperti e-mail A password : Indo_nesia, e-mail B password: in_donesia dan seterusnya. 

4. Jangan Mudah Klik Info yang Bersifat Asing

Saya pernah mendapatkan e-mail dari akun asing dan memberitahu info penting atau ada perubahan data dengan mengklik link tertentu. 

Di sana biasanya kita akan diminta memasukan data diri, e-mail dan password. Saran saya kita hindari mengklik link yang terkesan asing agar terhindar dari aksi phishing. Phishing dianggap sebagai tindakan untuk mengelabui pihak lain untuk mengisi data diri secara online untuk suatu kepentingan. 

Aksi Pencurian Data Oleh Oknum Nakal | Sumber Andriy Popov Via Kompas.com
Aksi Pencurian Data Oleh Oknum Nakal | Sumber Andriy Popov Via Kompas.com

Salah satu dampak dari aksi phishing adalah pembobolan kartu kredit. Ini karena korban terlalu polos mengklik suatu link dan mengisi data diri termasuk data kartu kredit yanh dipunya. 

Alhasil si oknum tertawa bahagia karena berhasil menggasak isi saldo kartu kredit dengan memanfaatkan kelengahan pemilik akun. 

Pencurian Data Oleh Hacker | Sumber Suara.com
Pencurian Data Oleh Hacker | Sumber Suara.com

Ini mengapa saat saya mengisi formulir seperti kartu kredit. Saya akan mencantumkan e-mail diluar e-mail utama saya agar bisa meningkatkan proteksi diri dari oknum nakal. 

Selain itu kadang ada juga yang menjual data diri kita termasuk e-mail ke jaringan-jaringan tertentu. Jangan kaget ketika tiba-tiba ada telemarketing yang mengetahui data personal kita karena ternyata data kita telah diperjual belikan di komunitas tertentu. 

***

Penggunaan e-mail saat ini memang terasa dibutuhkan. Mengingat banyak aktivitas ataupun pendaftaran sesuatu yang perlu mencantumkan e-mail pribadi. 

Kasus yang menimpa saya dimana e-mail sempat terblokir karena kecerobohan saya membuat saya paham bahwa perlindungan e-mail sangat penting. 

Kadang ada oknum nakal yang berusaha meretas, mencuri data atau menggunakan e-mail kita untuk kepentingan jahat. Sebelum itu terjadi, yuk tingkatkan lagi keamanan e-mail kita dan sebisa mungkin memasukan data yang valid agar memudahkan verifikasi ulang seandainya terjadi masalah dengan e-mail kita. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun