Saya teringat kasus pelaporan yang menimpa salah satu dokter kecantikan sekaligus pemilik suatu brand tertentu. Ulasan dirinya yang mereview produk lain memang memberikan informasi tambahan bagi masyarakat namun ini juga menjadi bumerang baginya.Â
Pihak yang merasa dirugikan bisa menuntut balik atas dasar perbuatan tidak menyenangkan, penyebaran nama baik atau tindakan perdagangan tidak sehat.Â
Lebih baik kita lebih memaparkan kualitas produk kita secara mendalam seperti menunjukan bukti konsumen yang sudah pakai hingga dokumentasi kualitas produk. Ini lebih bijak untuk meyakinkan calon konsumen dibandingkan menjelekkan kompetitor.Â
5. Jadilah Pendengar Yang Baik
Saya sempat membaca artikel Ibu Roselina Tjiptadinata tentang pengalaman beliau saat menjadi marketing asuransi. Demi mencapai target khusus, Ibu Rose memberanikan diri memprospek kenalan yang merupakan orang kaya dan memiliki posisi penting di suatu perusahaan.Â
Cara unik Bu Rose patut dicontoh. Ketika calon konsumen yang awalnya menolak untuk membahas produk asuransi dan lebih banyak bercerita tentang keluarga serta bisnisnya. Justru Bu Rose bertindak sebagai pendengar yang baik.Â
Hal unik justru klien ini menyadari sikap Bu Rose yang lebih banyak mendengar dirinya bercerita. Ketika klien mempersilakan Bu Rose menyampaikan maksudnya. Bu Rose berhasil mengambil momentum dan closingan pun tercipta.Â
Saya belajar bahwa sales itu tidak harus selalu menjadi pembicara. Kadang kita juga perlu menjadi pendengar. Justru secara tidak langsung, kita bisa melihat celah atau peluang setelah mendengar cerita si klien.Â
Misalkan si klien cerita ada keluarganya yang baru terkena musibah dan dirinya harus mengeluarkan banyak waktu, tenaga dan biaya. Justru disinilah kita tahu apa yang harus dilakukan seperti menginfokan bahwa asuransi menjadi cara tepat untuk melindungi nasabah dari hal tidak terduga seperti kisah yang diceritakan. Saya yakin ini akan mujarab dan tingkat keberhasilan bisa di tas 60 persen.
***
Menjadi sales atau marketing memang terlihat susah apalagi harus menyakinkan calon konsumen untuk mencoba produk/jasa yang kita tawarkan. Namun bukan berarti tidak ada celah agar upaya kita sebagai sales berhasil.Â