Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kenapa Crazy Rich Indonesia Begitu Diincar Belakangan Ini?

14 Maret 2022   20:13 Diperbarui: 14 Maret 2022   20:27 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Trading Online | Sumber Unsplash via Kompas.com

Ibarat pepatah, deritamu adalah bahagiaku. Tentu tidak sedikit oknum affiliator nakal mengharapkan trader untuk lost atau merugi. 

Saya justru tertarik mengapa aparat penegak hukum begitu serius menyoroti masalah ini. Terbukti satu persatu affiliator mulai diundang sebagai saksi bahkan ada yang berubah status menjadi tersangka. 

Beberapa opini saya yang menilai mengapa kasus ini cukup menarik. Apa saja itu? 

1. Aset Sitaan Berjumlah Fantastis

Title Crazy Rich tentu tidak akan disematkan pada sembarangan orang. Umumnya predikat ini diberikan pada mereka yang dianggap memiliki harta berlimpah dan tidak ragu mengeluarkan uang dalam jumlah fantastis. 

Aset Indra Kenz Yang Berpotensi Disita | Sumber Okezone
Aset Indra Kenz Yang Berpotensi Disita | Sumber Okezone

Indra Kenz contohnya dirinya sengaja terang-terangan membeli kaos seharga 300 juta dan mobil Tesla seharga 1,5 Milyar dan mengatakan harga tersebut murah banget. 

Logikanya bagi kita, harga tersebut tentu berjumlah fantastis. Kita akan berpikir ratusan kali membeli barang se-nominal tersebut terkecuali isi tabungan kita berkali-kali lipat. 

Bareskrim Polri bahkan telah menyita berbagai aset kekayaan para affiliator ini. Bahkan total aset yang disita lebih dari 30 milyar. Jumlah yang sangat fantastis. 

Seandainya aset tersebut dijual dan masuk ke kas negara. Tentu ini akan jadi pemasukan diluar pajak dengan jumlah fantastis. 

2. Keterbatasan Jaringan "Khusus"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun