Pernahkah pengajuan cuti kita ditolak oleh atasan?
Tentu rasanya akan sedih, kecewa, marah atau bahkan ngambek kerja. Ini pernah dirasakan oleh teman saya dimana cutinya dirasa dipersulit oleh atasan dengan berbagai alasan. Alhasil dirinya sempat mengajukan protes karena cuti merupakan hak karyawan. Namun ia merasa pengajuan cuti di kantor sangat sulit dan ribet.
Ini seakan menjadi bahan introspeksi saat kini dipercaya oleh manajemen di posisi manajer. Artinya saya membawahi tim dengan yang terdiri dari puluhan bahkan pernah ratusan staf. Salah satu tugas kecil yang kerap dilakukan adalah memberikan izin cuti yang diajukan staf divisi.
Berkaca pada pengalaman teman yang komplain karena pengajuan cutinya agak sulit, saya berusaha lebih longgar dalam memberikan izin. Selagi izin tersebut tidak mengganggu kerjaan dan pengajuan cuti di hari Jumat atau Sabtu, saya akan memberikan izin.Â
Namun kadang ada pengajuan cuti disaat yang kurang tepat seperti saat persiapan audit ataupun persiapan closing akhir bulan biasanya saya bernegosiasi untuk menggeser hari cuti selagi cuti tersebut tidak bersifat urgen.
Sebagai atasan, ada beberapa pertimbangan mengapa jangan mempersulit hak cuti karyawan. Apa saja itu?
1. Cuti adalah Keseimbangan Hidup di Dunia Kerja
Sebagai seorang karyawan apalagi dengan beban kerja yang banyak dan tekanan tinggi seringkali membuat kita tidak hanya lelah fisik namun juga pikiran.