Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Lebih Dekat Masyarakat Suku Sasak di Desa Sade Rembitan Lombok

7 Maret 2022   21:49 Diperbarui: 14 Maret 2022   08:51 1656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kain Tenun Khas Desa Sade | Dokumentasi Pribadi

Jika berhasil dalam semalam, si pemuda membawa kabur si gadis tanpa sepengetahuan orangtua gadis. Tidak berselang lama akan ada utusan dari keluarga pria bahwa si pemuda berhasil menculik dan menikahi si gadis secara aturan. 

Saya sempat bertanya, Apakah orangtua berhak menolak permintaan keluarga pria? 

Saya cukup terkejut di mana keputusan terbesar ada di tangan si gadis. Orangtua akan setuju jika si gadis sudah bersedia kabur dengan lelaki pujaan hatinya. 

Di sini sudah lumrah menikahi sepupu atau yang memiliki kekerabatan demi menjaga garis keturunan Suku Sasak Sade. Mungkin bagi masyarakat suku lain, hal ini dianggap pantangan namun akan berbeda bagi masyarakat disini. 

Keempat: Syarat Khusus untuk Anak Gadis dan Laki-Laki

Bagi masyarakat Suku Sasak Sade, para gadis wajib menguasai teknik menenun sejak kecil. Saya sempat bertanya pada seorang ibu yang sekaligus menjual hasil tenunan. Si ibu menjawab, sejak usia 6 tahun sudah diajarkan teknik menenun. 

Hasil Tenunan Karya Masyarakat Desa Sade | Dokumentasi Pribadi
Hasil Tenunan Karya Masyarakat Desa Sade | Dokumentasi Pribadi

Takjub sekali mendengar jawaban ibu ini. Artinya tradisi ini dijaga turun temurun bahkan ada syarat tidak tertulis bahwa syarat menikah bagi para wanita adalah harus sudah bisa menenun. 

Ini akan berguna kelak setelah menikah dimana para suami akan bekerja di ladang atau beternak. Para istri akan menenun mengisi waktu luang dan menjual hasil tenunan kepada wisatawan yang berkunjung. 

Tradisi Peresean Bagi Anak Laki-Laki | Dokumentasi Pribadi
Tradisi Peresean Bagi Anak Laki-Laki | Dokumentasi Pribadi

Jika perempuan wajib menenun, anak laki-laki juga memiliki tradisi Peresean atau adu perang. Dahulu tradisi ini dilakukan untuk memohon hujan kini sebagai unjuk kebanggaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun