Ketika seseorang membuat itin, biasanya tempat wisata yang dikunjungi adalah wisata umum dan populer.Â
Mereka sering mencari informasi dari internet sehingga wisata yang dikunjungi pasti ramai dan kurang spesial.Â
Berbeda jika tanpa Itin, kita biasanya memanfaatkan informasi dari warga setempat terkait wisata menarik. Biasanya karena belum populer, wisata ini masih sepi, asri dan bahkan jadi surga yang tersembunyi.Â
Saya ingat dulu dengan teman karena bosan, mencoba menjelajahi daerah Sentul dan sekitarnya.Â
Secara iseng saya bertanya adakah tempat menarik yang belum banyak dijelajahi wisatawan ke pemilik warung saat istirahat sejenak.Â
Si pemilik warung justru mereferensikan kami ke Curug (Air Terjun) Ngumpet yang letaknya tidak jauh. Karena belum populer, masih sedikit yang ke curug tersebut dan sesuai namanya lokasinya memang agak menyempil sehingga disarankan untuk di dampingi warga lokal.Â
Saya bersyukur karena dengan tanpa Itin, saya menemukan wisata yang indah. Ini karena saya mencari informasi dari warga lokal yang belum ada di internet.Â
# 3. Melatih Keberanian Diri, Kepercayaan Diri dan Komunikasi
Ini adalah keuntungan kita jika berwisata tanpa Itin. Ini karena secara mau tidak mau, kita akan berinteraksi dengan banyak pihak selama wisata.Â
Contoh saat saya bertanya kepada warga lokal tentang wisata menarik di sekitar daerah itu. Saya memberanikan diri untuk bertanya.Â
Hal luar biasa warga lokal sangat ramah kepada orang asing apalagi yang berniat wisata. Mereka tanpa ragu memberikan informasi yang dibutuhkan.Â