Ternyata area Taman Pujaan Bangsa Margarana ini juga terdapat areal perkemahan. Informasi yang saya dapat, banyak kegiatan kepramukaan hingga acara perkemahan yang dilakukan para anak usia sekolah. Tujuannya selain mendekatkan pada alam juga untuk mengajarkan sisi patriotik para pahlawan.Â
Saya duduk sejenak di salah satu warung yang buka di dekat area parkir. Mengamati aktivitas warga lokal. Efek pandemi, tidak banyak wisatawan yang datang ke area ini.
Ketika saya datang hanya terlihat beberapa motor dan 2 mobil yang merupakan warga lokal. Mereka menjadikan area ini untuk sekedar jalan-jalan bersama keluarga, nongkrong dan olahraga ringan seperti Jogging.Â
Tidak perlu berlama-lama istirahat, saya pun mulai memasuki area TMP ini. Tidak ada petugas yang berjaga saat itu artinya saya bisa memasuki area tanpa perlu membayar alias gratis.Â
Sebelum memasuki Gapura masuk, pandangan saya tertuju pada monumen besar bertuliskan
Daftar Para Pahlawan Pejuang Kemerdekaan R. I yang Gugur Di Bali Periode Th. 1945-1950 yang Diabadikan Di Candi Pahlawan Margarana Sejumlah 1.372 orang
Wow, saya takjub begitu banyak sosok pahlawan yang namanya diabadikan di area ini. Patut diingat bahwa masyarakat Hindu Bali menerapkan sistem Ngaben atau upacara pembakaran jenasah bagi mereka yang meninggal.Â
Artinya tugu yang terdapat di area TMP ini hanyalah simbolis. Bukan area pemakaman layaknya TMP diluar Bali. Tentu suasana tidak akan terlalu mistis mengingat ini bukanlah area pemakaman.Â
Ada 4 aturan khusus yang diberlakukan kepada para pengunjung yang akan memasuki area ini. Aturan tersebut meliputi :
- Agar berpakaian rapi dan sopan.Â
- Selalu mentaati petunjuk guide atau penjaga monumen.Â
- Bagi wanita yang sedang haid dilarang memasuki monumen.Â
- Jagalah kebersihan.Â