Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Hal-hal yang Perlu Diubah Pengendara Motor

13 Februari 2022   15:52 Diperbarui: 15 Februari 2022   01:30 2035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesalahan Berkendaraan Yang Sering Dilakukan Emak-Emak | Sumber Tribunnews

Kemarin saya telah menyaksikan 2 kecelakaan yang menimpa pengendara motor. Kecelakaan pertama, pengendara motor terlambat mengerem ketika melihat motor di depannya berhenti karena lampu merah. 

Padahal jarak masih cukup renggang. Alhasil si pengendara ini menabrak bagian belakang motor di depannya. 

Kecelakaan kedua, tidak sampai 200 meter terjadi kecelakaan lainnya. Saya tidak melihat secara langsung namun saya melihat ada pengemudi motor yang berdarah dan harus dibawa ke tepi jalan. 

Disisi lain saya melihat mobil berada di dekat si motor. Dugaan saya, si motor menabrak mobil yang hendak menyeberang. Kondisi ini, mobil lebih diuntungkan karena umumnya hanya rusak di body mobil. 

Namun berbeda dengan pengemudi motor yang umumnya terluka karena terjatuh dari motor hingga berbenturan dengan aspal atau benda lain. 

Jujur meski motor lebih mendominasi jalanan karena penggunanya lebih banyak dan lebih gesit di jalan. Ini berbanding lurus dengan banyak kecelakaan terjadi oleh motor di jalan raya. 

Saya personal lebih merasa aman mengendarai kendaraan di jalan tol dibandingkan jalan raya. Ketakutan utama karena banyak pengemudi motor yang tidak taat aturan, seenaknya menyalip ataupun tidak hati-hati dalam berkendara. 

Sebuah Kecelakaan Yang Menimpa Pengendara Motor | Sumber Grid.id
Sebuah Kecelakaan Yang Menimpa Pengendara Motor | Sumber Grid.id

Bagi saya, ada beberapa hal yang harus diubah atau diperbaiki bagi pengendara motor agar bisa lebih mawas diri dan aman di jalan raya. Ini berdasarkan pengalaman pribadi serta pengamatan saya sebagai pengendara motor. 

# Tunggulah 3 Detik Setelah Lampu Hijau

Saya sudah sering melihat kecelakaan terjadi di persimpangan jalan yang ada lampu merah. Kecelakaan terjadi ketika pengemudi yang berusaha menghindari lampu merah dan disis lain ada pengendara yang sudah tidak sabar ketika lampu sudah berwarna hijau. 

Sudah bisa ditebak, kecelakaan terjadi di tengah-tengah persimpangan. Bahkan kecelakaan di kondisi ini justru bisa berakhir tragis karena kecepatan kendaraan yang tinggi. 

Hingga saat ini saya agak was-was ketika berhenti di lampu merah dan mengemudikan kendaraan saat lampu sudah berwarna hijau. Saya kini lebih suka menunggu 3 detik dulu setelah lampu berwarna full hijau untuk melaju kendaraan. 

Kecelakaan Motor di Persimpangan Jalan | Sumber MotorPlus
Kecelakaan Motor di Persimpangan Jalan | Sumber MotorPlus

Kesalahan dasar pengemudi ketika lampu berwarna merah dan kuning menyala bersamaan (penanda akan berubah hijau). Pengendara berasa tengah berduel di lapangan balap. 

Ketika muncul aba-aba lampu akan segera hijau. Mereka akan langsung melaju ngebut seakan tengah bersaing di medan balapan. 

Ini berbeda dengan mobil. Ketika baru muncul tanda lampu hijau akan menyala. Pengemudi tidak akan langsung menancap gas. Pengemudi butuh sekian detik untuk menurunkan persneling, memasukan gigi, dan menginjak pedal gas. 

Tentu kecelakaan di perempatan jalan jarang menimpa pengemudi ini. Untuk itu cobalah bersabar sebentar setidaknya 3 detik. Biarkan ada beberapa pengemudi lain yang berjalan lebih dulu.

Jikalau ada pengemudi dari arah lain yang melanggar rambu. Potensi kita menjadi korban kecelakaan kecil. Karena posisi kendaraan kita bukan yang paling depan. 

# Gunakan Holder Ponsel Jika Butuh Arahan Maps

Kita pasti pernah kebingungan menentukan arahan tujuan dan memanfaatkan Google Maps atau penunjuk arah lainnya. Kendala bagi pengendara motor, tentu akan susah mengendarai motor sambil melihat maps. 

Kesalahan yang kerap terjadi, pengemudi menggunakan tangan kiri untuk melihat maps di ponsel dan tangan lainnya untuk tetap mengontrol laju motor. 

Padahal mengendarai motor dengan berfokus 1 tangan sangatlah berbahaya. Ketika ingin mengerem mendadak, melewati jalan berlubang dalam atau polisi tidur. Kita bisa tidak bisa menahan keseimbangan dan bisa menciptakan kecelakaan. 

Selain itu fokus menjadi terbagi karena kita harus melihat maps di tangan dan pandangan juga harus tetap ke depan. 

Penggunaan Holder Ponsel Di Motor | Sumber Webike Indonesia
Penggunaan Holder Ponsel Di Motor | Sumber Webike Indonesia

Solusi kondisi ini sebenarnya bisa memanfaatkan holder ponsel. Namun pengemudi enggan menggunakan media ini takut dianggap ojek online (ojol). Padahal dari sisi keamanan lebih bagus dan harganya pun terjangkau. Banyak yang menjual dengan harga tidak sampai 100 ribu di situs e-commerce. 

Stigma khawatir dianggap ojol haruslah diubah. Di Bali, banyak wisatawan asing yang memasang holder ponsel di motor agar memudahkan melihat arahan jalan. Orang yang melihat pun tidak akan mengganggap si bule pekerjaannya adalah ojol. 

Saya pun di motor terpasang holder handphone karena suka traveling ke lokasi baru seorang diri. Lebih enak traveling menggunakan motor di Bali karena banyak titik wisata yang jalannya sempit. Bantuan maps sangat dibutuhkan dan saya merasa lebih aman dibandingkan menggunakan salah satu tangan untuk pegang ponsel. 

Tidak jarang ketika ada panggilan atau chat masuk pun akan langsung terlihat. Lebih praktis, aman, dan mengurangi risiko kecelakaan. 

# Beri Edukasi Teknik Berkendara untuk Para Emak

Sudah menjadi rahasia umum jika pengendara motor kalangan emak-emak sangat ditakuti pengendara motor lainnya. Hal unik yang kerap terjadi, sign motor menyala sepanjang waktu dan lupa dimatikan. Ini membuat kendaraan lain menjadi bingung. 

Kesalahan Berkendaraan Yang Sering Dilakukan Emak-Emak | Sumber Tribunnews
Kesalahan Berkendaraan Yang Sering Dilakukan Emak-Emak | Sumber Tribunnews

Tidak hanya itu lebih tragis lagi, emak-emak ini suka menghidupkan sign ke kiri tapi belok ke kanan, begitu pun sebaliknya. Wajar banyak terjadi kecelakaan motor karena faktor ini. 

Sebagai generasi lebih muda, tidak ada salahnya memberi edukasi cara berkendara yang baik. Misalkan diberi tahu berapa meter yang ideal menghidupkan lampu sign kendaraan, apakah sudah sesuai dengan rencana belok, pentingnya mematikan sign setelah selepas berbelok dan jangan menguasai jalanan dengan mengobrol dengan pengemudi lain. 

Dulu saat saya masih remaja dan dibonceng oleh emak. Saya sering menginfokan jika lampu sign masih menyala. Atau lupa menghidupkan lampu sign ketika hendak berbelok. Tujuannya agar menghindari kebingungan pengendara lain di belakang yang berpotensi kecelakaan. 

# Perkuat Rasa Tanggung Jawab Saat Membonceng Orang Lain

Saya personal ketika membonceng orang lain, ada rasa beban lebih besar karena ada nyawa orang lain yang sedang saya bawa. Saya justru lebih hati-hati dan pelan membawa motor. 

Ironisnya banyak pengemudi yang berpikiran berbeda. Justru ketika tengah membonceng orang lain, teman atau pasangan. Justru dirinya ingin menunjukan skill membawa motor berlebihan. 



Bagi pengemudi karakter ini, mereka butuh pembuktian dan apresiasi dari orang lain tentang teknik mengendarai motor. Padahal cara berkendaraan ini membahayakan dirinya, si penumpang yang dibonceng maupun pengendara lain.

Ada kejadian dulu, seorang pengendara motor yang menggonceng temannya ternyata ugal-ugalan. Tidak sengaja terjadi kecelakaan dan teman yang digonceng terluka parah, kritis, dan akhirnya nyawanya tidak terselamatkan. Penyesalan sepertinya sudah terlambat. 

Bagi saya perlu adanya beban moral lebih ketika membonceng seseorang. Jangan bersikap egois yang bisa membahayakan banyak orang. 

***

Kita sudah sering mendengar nasihat agar berhati-hati saat berkendara di jalan. Namun nyatanya nasihat itu sering diabaikan pengendara khususnya kendaraan motor. 

Mereka merasa terlalu percaya diri dimana justru bisa berubah jadi fatal. Kecelakaan motor yang sering kita jumpai harusnya bisa jadi pembelajaran positif agar kita lebih ekstra hati-hati. 

Hal-hal yang saya tulis mungkin bisa jadi cara meningkatkan kepedulian dan pemahaman kita dalam berkendara. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun