Hal ini semakin diperkuat dengan beberapa sosok artis tanah air yang sering gonta-ganti pasangan dan berulang kali ketauan selingkuh. Tanpa perlu menyebutkan namanya, sobat Kompasiana pasti tahu siapa sosok tersebut.Â
"Belajarlah pada kisah masa lalu", seharusnya ketika kita didekati oleh sosok yang suka berselingkuh dan gonta ganti pasangan. Pengalaman ini seharusnya bisa jadi benteng pertahanan agar kita tidak jatuh jadi korban berikutnya.Â
Ini mirip dengan kelakuan leader saya yang mendekati staf wanita divisi lain tersebut. Kini si leader justru tidak terdengar lagi dengan staf wanita ini bahkan si leader pernah cerita ke saya lagi dekat dengan wanita lain. Artinya bisa jadi rekan staf wanita ini sudah dilupakan karena bosan.Â
Tanamkan diri bahwa jika kita telah menjadi obyek perselingkuhan atau orang kedua dalam suatu hubungan terlarang. Percayalah bisa jadi kelak kita akan merasakan hal sama yaitu diselingkuhi oleh pasangan kita tersebut.Â
Jangan terlalu polos dan percaya dengan kata-kata, denganmu aku pasti akan setia. Nyatanya janji itu pernah dilontarkan dirinya namun justru diingkari pula olehnya dari pasangannya. Masih mau jadi korban berikutnya? Saya sih ogah dan cari pasangan lain.Â
3. Bentengi Diri Dengan Ajaran Agama
Semua agama yang ada di Indonesia melarang tindakan perselingkuhan. Bahkan ada yang menyebutkan, memikirkan lawan jenis yang bukan pasangannya adalah tindakan zina.Â
Bagi agama Samawi atau Abrahamik atau Ibrahimiah, kita ada sosok Nabi yang menjadi panutan salah satunya Adam dan Hawa. Bagaimana mereka menjaga komitmen dari awal pertemuan hingga maut memisahkan sebagai sepasang kekasih.Â
Cobalah mencari kisah dalam kitab suci yang menginspirasi tentang kesetiaan pada pasangan atau hukuman bagi pelaku zina atau perselingkuhan. Bahkan ada hukuman rajam hingga mati bagi pasangan yang ketahuan berselingkuh.Â
Ketika kita semakin membekali diri dengan ajaran agama maka ini bisa jadi benteng kuat agar mata kita tidak genit pada lawan jenis di kantor. Atau ketika kita di dekati oleh seseorang yang sudah memiliki pasangan, kita bisa menolak dan komitmen untuk tidak jadi sosok perusak hubungan orang lain.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!