Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Adab yang Perlu Diperhatikan Bagi Turis Saat di Bali

1 Februari 2022   21:33 Diperbarui: 6 Februari 2022   10:23 2491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisatawan Tiba Di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali | Sumber Okezone Travel

Bagaimana jika sudah terlanjur memesan makanan yang ternyata non halal? 

Saran saya jangan cancel makanan yang sudah terlanjur dipesan/diolah namun ajukan makanan tersebut untuk dibungkus. Jika sudah meninggalkan tempat makanan, kita bisa berikan makanan tersebut kepada orang lain, hewan liar yang ada di Bali atau "mungkin" dibuang di lokasi yang tepat. 

Ada kisah yang bisa dijadikan pembelajaran. Sempat terjadi keributan di salah satu daerah di Bali. 

Seorang pendatang memesan sate dari salah satu pedagang. Si pembeli baru sadar jika sate yang dipesan merupakan sate babi setelah menu dipesan. Saat sate selesai dibuatkan dan dibayarkan, ternyata si pembeli membuang sate tersebut tidak jauh dari penjual. 

Si penjual yang melihat merasa sakit hati karena merasa makanannya dianggap "sampah". Dampaknya terjadi keributan antara pedagang dan pembeli. 

Inilah pentingnya bertanya sebelum terlambat. Ini karena banyak menu kuliner non halal di Bali. Sebaiknya bertanya dulu dan tetap menjaga etika dan perasaan saat berkomunikasi ataupun bersikap. 

"Pak/bu, maaf apakah menu masakannya cocok untuk orang muslim? "

Teman saya biasanya tidak sungkan bertanya seperti di atas jika datang di tempat makan di daerah Bali. Penjual atau pelayan biasanya akan menjelaskan jika masakan non halal agar pengunjung yang beragama Islam tahu.

***

Berwisata ke Bali memang menjadi impian bagi banyak orang. Sejatinya ketika berkunjung ke Bali ataupun ke daerah lain yang baru, kita harus menempatkan diri sebagai tamu. 

Jangan berlaku egois dan mengacuhkan norma-norma yang berlaku di daerah tersebut. Tentu kita akan marah jika ada tamu yang datang ke rumah kita namun bersikap tidak sopan. Ini jugalah yang sering dilakukan oleh oknum turis di Bali. 

Adab perlu diperhatikan. Beberapa adab di atas dapat menjadi pegangan saat ada di Bali. Harapannya kesan berwisata tetap di dapat dan masyarakat lokal pun tetap ramah kepada kita sebagai tamu atau turis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun