Ada yang menginjak atau menendang sesajen, ada yang meludah sembarangan, ada yang mengeluarkan kata kasar saat di Bali dan sebagainya.Â
Alangkah baiknya sebelum berkunjung ke tempat baru, sebaiknya kita sebagai turis mencari sedikit informasi tentang tradisi dan apa yang boleh atau dilarang di tempat tersebut. Hal mudah bisa bertanya kepada penduduk lokal atau tetua yang ada disana.Â
Seandainya pun ada tradisi atau kebiasaan warga lokal yang terasa asing atau bertentangan dengan keyakinan atau kepercayaan kita bukan berarti kita bisa bertindak sesukanya.Â
Hormati dan jadikan hal yang terasa berbeda tersebut sebagai daya tarik tersendiri. Masyarakat lokal di Bali pun pasti akan mengapresiasi jika asa turis yang menghormati tradisi dan kearifan lokal yang ada.Â
# Adab Berpakaian
Meskipun masyarakat Bali bersifat terbuka dengan orang luar namun bukan berarti kita tidak menjaga cara berpakaian. Ini karena di Bali banyak tempat atau areal suci seperti pura, merajan, situs budaya, puri dan sebagainya.Â
Hal bikin kesal ketika melihat turis berpakaian seksi dan terbuka saat mengunjugi area ini. Pernah suatu kejadian ada turis wanita kesurupan karena datang ke tempat suci bagi masyarakat lokal dengan busana seksi.Â
Bagi masyarakat di Bali, mereka percaya akan dunia sekala dan niskala. Dunia sekala adalah dunia manusia pada umumnya seperti kita sedangkan niskala adalah dunia bagi makhluk astral yang tidak terlihat. Kita hidup secara berdampingan.Â
Lebih baik perhatikan busana di mana kita berada. Seandainya kita ada di pantai, kolam renang atau cafe mungkin akan wajar jika berpakaian seksi nan menggoda. Namun diluar tersebut usahakan untuk berpakaian lebih sopan.Â
Hindari menggunakan pakaian pendek sehingga terlihat aurat. Apabila wanita dalam keadaan haid usahakan jangan datang ke tempat yang dianggap suci atau sakral seperti pura, merajan atau situs budaya.Â