Sobat Kompasiana yang pernah mengunjungi Bali pasti setuju jika Bali adalah rumahnya para seniman. Salah satu karya seni yang mudah ditemukan di Bali adalah pahatan patung.Â
Wisatawan akan mudah menemukan berbagai patung yang tersebar di berbagai tempat di Bali seperti perempatan jalan, pura atau tempat ibadah, taman, perumahan hingga di tempat wisata.Â
Salah satunya adalah Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) sebagai mahakarya dan menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Terletak di Desa Ungasan, Kabupaten Badung, GWK merupakan patung tertinggi di Indonesia hingga saat ini dan merupakan karya putra daerah Nyoman Nuarta.Â
Setiap saya pergi ke beberapa tempat di Bali, saya sering dibuat kagum ketika melihat patung indah berdiri di sudut-sudut jalan di Bali. Khusus di Kabupaten Gianyar, banyaknya patung yang tersebar di berbagai tempat tidak terlepas dari peran mantan Bupati Gianyar, Tjokorda Raka Dherana.Â
Beliau ingin memperkuat citra Gianyar sebagai rumah seniman sehingga mencetus gagasan pembuatan patung di berbagai sudut persimpangan jalan. Tidak heran jika Sobat Kompasiana mampir ke daerah Gianyar akan terkesima dengan berbagai patung dengan bentuk dan ukiran yang indah.Â
Keberadaan patung di Bali tentu memiliki makna, nilai dan kekhasan yang menarik jika dibuatkan ulasan khusus. Apa saja itu?Â
# Manifestasi Sang Hyang Widhi
Istilah Tuhan bagi masyarakat Bali dikenal sebagai Sang Hyang Widhi. Dimana terdapat Trimurti sebagai Dewa Tertinggi dengan peran masing-masing yaitu Dewa Brahma sebagai pencipta; Dewa Wisnu sebagai pemelihara atau pelindung segala ciptaan Brahman; dan Dewa Siwa sebagai pelebur.Â
Tidak heran jika umumnya patung-patung di Bali mewakili manifestasi Trimurti tersebut. Mengingat peran Dewa Wisnu sebagai pemelihara atau pelindung tentu banyak kisah yang mengulas peran-Nya melalui kisah Awatara atau perwujudan Dewa Wisnu ke dunia.Â
Bagi umat Hindu, dipercaya terdapat 10 penjelmaan utama Dewa Wisnu ke dunia yang disebut Dasa Awatara. Saat ini perwujudan sudah mencapai ke-9 sehingga penjelmaan terakhir dipercaya akan muncul pada akhir zaman Kali Yuga. Detail Awatara dapat dilihat disini.Â