Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

[Sebenarnya] Ada Sosok yang Tidak Sabar Menunggu Pemilu 2024

30 Januari 2022   21:03 Diperbarui: 31 Januari 2022   08:33 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media Kampanye Di Salah Satu Sudut Jalan | Sumber IDN Times Sulsel

Kabar telah disepakatinya tanggal pemungutan Suara Pemilu berikutnya di tanggal 14 Februari 2024. Ini cukup unik karena biasanya Pemilu serentak diadakan di bulan April atau Mei. 

Tentu hadirnya kabar ini memunculkan berbagai respon. Respon antusias muncul khususnya dikalangan para calon wakil rakyat yang akan maju nantinya. Ada yang berstatus pendatang baru namun tentu ada juga incumbent.

Ada respon cuek yang muncul dari kalangan masyarakat yang sudah antipati dengan situasi politik di tanah air. Wajar adanya karena pada pesta politik akbar sebelum-sebelumnya masih ada wakil rakyat yang kurang memperjuangkan suara rakyat atau bahkan tertangkap tangan karena kasus korupsi atau skandal lainnya. 

Disisi lainnya ada juga respon takut di kalangan masyarakat. Ini muncul karena kekhawatiran terjadinya perselisihan pandangan politik yang kerap terjadi dan membuat perpecahan dan kekacauan di masyarakat. 

Diluar dugaan, saya merasa adanya sosok lain yang juga memiliki rasa antusias tersembunyi dengan agenda Pemilu 2024. Siapa saja itu? 

1. UMKM dan Pedagang Kecil

Salah satu agenda para calon wakil rakyat agar kelak terpilih saat Pemilu 2024 adalah berusaha melakukan pencitraan khusus. Salah satu obyek pencitraan adalah mendekati para pelaku UMKM atau pedagang kecil. 

Berkaca pada ajang Pemilu sebelum-sebelumnya, mendekati masa kampanye banyak Partai Politik (Parpol) hingga calon anggota legislatif yang mengucurkan banyak dana untuk pengembangan usaha kecil ini. 

Mulai dari pemberian dana pembinaan, support fasilitas usaha, membeli barang usaha sebagai upaya menarik simpati hingga menjanjikan hal-hal tertentu. 

Ilustrasi UMKM | Sumber Radar Depok
Ilustrasi UMKM | Sumber Radar Depok

Tentu ini akan menjadi rejeki tersendiri apalagi saat ini situasi ekonomi terpuruk akibat Pandemi. Banyak pelaku usaha yang bangkrut, atau keterbatasan modal membutuhkan suntikan dana dan fasilitas dari pihak lain. 

Ada keyakinan pada Pemilu 2024, peluang mendapatkan suntikan dana dan fasilitas akan terbuka lebar. Alih-alih bantuan ini sebagai upaya menarik perhatian publik, terlepas dari setidaknya ada pelaku usaha UMKM dan pedagang kecil yang akan senyum bahagia karena usahanya berpeluang bangkit kembali. 

2. Produsen Percetakan

Produsen percetakan akan menjadi sosok yang paling sumringah ketika menjelang Pemilu. Ini karena partai politik hingga calon wakil rakyat akan berlomba-lomba membuat media kampanye yang unik, menarik dan bisa menjadi sosialisasi personal kepada calon pemilih. 

Media Kampanye Di Salah Satu Sudut Jalan | Sumber IDN Times Sulsel
Media Kampanye Di Salah Satu Sudut Jalan | Sumber IDN Times Sulsel

Upaya ini tentu dengan membuat atribut atau alat peraga kampanye seperti spanduk, sticker, banner, baju, baliho, souvenir dan sebagainya. Momen ini ibarat mengumpulkan cuan sebanyak mungkin. 

Partai ataupun Calon Legislatif (Caleg) tentu mencetak atribut atau alat peraga kampanye ini bukan dalam hitungan satuan ataupun lusin. Jumlah cetakan bisa dalam jumlah ribuan, puluhan ribu atau bahkan jutaan. 

Teringat pada masa pemilu tahun 1999 dan 2004 lalu, keluarga saya bisa mendapatkan baju partai lumayan banyak karena jumlah partai yang berkompetisi banyak. 

Bayangkan jika ada belasan partai politik yang bertarung di Pemilu dan tiap partai ada setidaknya 5 kandidat Caleg mulai dari level kabupaten/kota, provinsi hingga pusat. Permintaan dan keuntungan pun akan berkali-lipat dibandingkan luar masa Pemilu. 

3. Lembaga Survei

Ingatkan saat Arteria Dahlan, anggota DPR RI secara tidak sengaja mengatakan sesuatu yang "dianggap tabu" untuk disampaikan di acara Mata Najwa. 


"Ya pernahlah. Saya ini wakil rakyat. Ya dipilih pasti lewat survei, Pak" Kata Arteeia saat itu

"Yang survei anda sendiri? ", Najwa Shihab menggoda Arteria Dahlam

"Enggak, kita nyewa lembaga survei" ujar Arteria Dahlan yang diiringi semua gemuruh penonton. 

Ceplas-ceplosnya Arteria Dahlan saat itu memperkuat bahwa ada "lembaga survei" Yang diminta oleh partai atau kalangan tertentu untuk mengukur elektabilitas hingga memantau jumlah suara yang masuk. 

Saya teringat saat dulu kuliah, banyak teman di kampus yang membantu penelitian survei ini. Selain untuk membantu mengukur peluang politik tentu ada jumlah bayaran besar yang diterima oleh "lembaga survei tertentu" yang mendapat permintaan khusus ini

4. Pencari Rejeki Dadakan

Bukan rahasia umum lagi detik-detik hari pemilihan. Akan ada rejeki dadakan yang sering diterima warga. 

Rejeki dadakan ini bisa berupa sembako ataupun uang yang kerap disebut sogokan atau serangan fajar dari oknum tertentu agar meminta dukungan suara terhadap calon tertentu. 

Teringat kisah saat Pemilu 2019 lalu, sehari setelah masa pencoblosan. Orang-orangdi kantor saling membandingkan rejeki yang diterima. 

Ada yang cerita mendapatkan sembako, uang puluhan ribu bahkan ratusan ribu. Ternyata mereka mendapatkan rejeki ini dari banyak pihak. 

Mereka mengatakan rejeki ini meski tidak berkah namun ada kalangan yang tetap menyambut baik. Meski menerima rejeki ini mereka sebenarnya sudah memiliki kandidat tersendiri saat pencoblosan. 

Ternyata pintar juga masyarakat saat ini. "Terima uangnya namun jangan pilih orangnya". Orang kantor mengatakan oknum calon yang menggunakan cara ini, jikapun terpilih akan mudah bertindak korupsi untuk mengembalikan dana yang sudah dikeluarkan. 

5. Pasutri dan Kaum Jomlo

14 Februari yang dikenal sebagai Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang pasti akan menjadi momen spesial. Saya sudah menebak, menjelang masa pencoblosan, akan muncul meme atau candaan yang mengaitkan hari pencoblosan dengan hari Valentine. 

"Pagi Nyoblos Pemilu, Malam Nyoblos Kamu" Rayuan yang akan dilontarkan suami pada istri

"Caleg aja udah ku pilih. Saatnya aku memilih kamu sebagai pasangan hidupku" Kata sakti para Jomlo untuk mendekati gebetan hati. 

Kata-kata manis akan banyak berseliweran di hari itu. Kata manis dari Caleg kepada para pemilih, kata manis pasangan suami-istri hingga dari kaum Jomlo. 

Anggaplah sosok ini hanyalah pemanis dalam ajang pesta demokrasi 2024. Sosok yang memanfaatkan momen demokrasi untuk menciptakan momen kedekatan dengan pasangan. 

***

Dari sekian respon terhadap Pemilu Serentak 2024 tentu ada pihak yang tidak disangka justru tidak sabar menunggu pesta demokrasi ini. 

Mungkinkah sobat Kompasiana juga termasuk sosok yang tidak sabar juga? Mungkin ada sosok lain yang bisa ditambahkan oleh Sobat Kompasiana. 

Tulisan ini bukan bermaksud menyindir salah satu pihak. Hanya sebatas membahas ajang Pemilu Serentak 2024 dari sudut berbeda. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun