Lingkungan kerja tidak jauh berbeda dengan kehidupan sosial lainnya. Pasti rentan terjadi konflik sosial antar sesama rekan kerja.Â
Faktor penyebab konflik bisa karena kesalahpahaman, persaingan kerja, kecemburuan sosial, konflik kepentingan, asmara dan sebagainya.Â
Sempat ada konflik antara 2 orang di kantor dan berlangsung cukup lama. Konflik terjadi karena kesalahpahaman kerjaan serta cara penyampaian seorang rekan kerja yang dianggap menyinggung perasaan dirinya.
Memang ada seorang staf kantor yang memiliki karakter ceplas ceplos dan sering berselisih paham dengan rekan kerja lainnya. Tidak jarang karyawan di kantor berusaha menghindari si staf ini daripada nanti muncul konflik di lingkungan kerja.Â
Bersyukur sekali saya sudah 6 tahun kerja di kantor berjalan dengan lancar terkendali. Nyaris tidak ada konflik yang membuat hubungan saya dengan rekan kerja renggang.Â
Bahkan dengan staf yang karakter super nyebelin pun saya bisa akrab tanpa ada masalah berarti. Sebenarnya saya bukanlah orang yang bisa cepat akrab dengan orang namun saya belajar dari pengalaman dan kisah orang bagaimana menghadapi orang disekitarnya khususnya yang tidak sejalan.Â
Ada trik khusus yang tidak semua orang paham. Kadang pendekatan kita ke 1 orang belum tentu berhasil jika di praktekan kepada orang lain.Â
Inilah saya terpacu mencoba memberikan trik khusus bagaimana menciptakan hubungan harmonis dengan rekan kerja untuk jangka waktu panjang.Â
Hapus Cemberut Dengan Senyuman
Trik ini sangat jitu jika dipraktekkan di dunia kerja. Saya setidaknya belajar dari 2 sosok di kantor yang memiliki karakter berbeda.Â
Staf wanita HRD usianya sekitar 26 tahun. Orangnya memiliki karakter ceria, aktif dan murah senyum pada siapapun. Bahkan ketika baru sampai di kantor, ia akan langsung menyapa rekan-rekan di kantor. Bahkan pada sopir dan OB pun disapa dengan senyuman.Â
Sifatnya ini membuat dirinya disukai oleh rekan kerja umumnya. Bahkan saya merasa dirinya adalah sosok yang mungkin tidak ada konflik dengan sesama rekan kerja. Hal unik lainnya justru dirinya sering menjadi teman curhat dari rekan-rekan di kantor.Â
Situasi berbeda justru dialami seorang staf wanita admin di kantor. Saya menilai ia memiliki karakter yang baik dan cuek. Namun pembawaan dirinya yang terkesan jutek dan pelit senyum membuat rekan kerja lain minim interaksi dengan dirinya.Â
Apa dampaknya?Â
Sebenarnya sudah bisa ditebak. Si staf admin ini minim teman dekat di kantor. Berbanding terbalik dengan staf HRD yang murah senyum. Ia begitu mudah masuk dalam pergaulan. Ketika acara hang out, ia lebih sering diajak dibandingkan staf admin ini.Â
Trik khusus : Cobalah murah senyum pada rekan kantor.Â
Saya akui bagi orang yang memiliki karakter jutek dan cuek akan susah untuk senyum pada orang lain. Setidaknya kita bisa coba pada teman satu ruangan atau teman yang duduk di samping.Â
Jika ada yang bertanya atau mengobrol dengan dirimu. Jika dirasa tengah sibuk, kita bisa memberikan alasan sambil tersenyum. Reaksi tersenyum ini akan membuat komunikasi jadi lebih enak dan menghilangkan rasa jutek.Â
Jangan Tanamkan Jiwa Pelit
Bagaimana responmu jika punya teman yang karakternya kikir dan pelit? Pasti sangat malas dan berusaha menjauh.Â
Cobalah untuk sekedar berbagi dari hal kecil pada rekan-rekan kantor. Ini pun saya coba terapkan juga pada diri sendiri.Â
Hal sederhana misalkan tengah traveling ke suatu daerah. Saya mencoba membeli oleh-oleh cemilan atau souvenir untuk dibagi pada rekan kantor. Ini akan membuat mereka turut merasakan kebahagiaan terhadap perjalanan wisatamu.Â
Jika ada rejeki lebih, bisa coba membawakan gorengan untuk dibagi kepada rekan kantor. Meski hanya mengeluarkan 10 ribu rupiah namun ini bisa memberikan banyak hal positif di lingkungan kantor.Â
Kita akan dinilai sebagai rekan kerja yang peduli pada teman-temannya serta tidak pelit. Jangan pernah merasa, "duh malas banget keluarin uang beli sesuatu buat orang kantor".
Sejatinya apa yang kita keluarkan justru akan berdampak positif jangka panjang. Rekan kerja akan baik pada kita atau bahkan dilain kesempatan mereka pun akan membalas sikap kita. Misal ketika mereka berlibur juga membelikan souvenir khusus untuk kita.Â
Jangan Ragu Back Up Teman Kerja
Kadang ada masalah tertentu yang tengah dialami oleh rekan kerja. Disinilah rasa empati dan simpati kita diuji. Tanamkan jiwa untuk membantu atau memback up permasalahan yang dialami rekan kerja.Â
Misalkan seorang teman kerja mengalami berita duka sehingga ia harus ijin pulang kerja lebih awal. Namun kerjaannya di kantor masih banyak dan harus diselesaikan.Â
Tawarkan diri untuk memback up rekan tersebut dengan membantu menyelesaikan pekerjaan ketika ia harus pulang lebih awal.Â
Ketika ada rekan kerja mengalami kesulitan finansial, kita memiliki tabungan lebih bisa menawarkan diri untuk memberikan pinjaman.Â
Kadang kondisi ini akan menciptakan rasa berhutang budi dan memperkuat hubungan personal antar rekan kerja. Kita bisa dianggap seorang pahlawan yang rela menolong ketika ada orang lain susah.Â
Hilangkan sejenak pikiran, "ah nambahin kerjaan aja kalau aku bantu dia" Atau "itu kan bukan urusan saya". Orang yang selalu berpikir seperti inilah yang kerap susah mendapatkan teman baik di kantor. Karena ia selalu menghitung untung rugi dalam pertemanaan.Â
Ketika kita ikhlas membantu, orang lain akan mengapresiasi dan menempatkan kita sebagai sosok spesial bagi dirinya.Â
# Selalu Gunakan 3 Kata Kunci
Sebenarnya ada 3 kata kunci yang sebenarnya sangat sakti menjaga hubungan personal yaitu Tolong, Maaf dan Terima kasih.Â
Hampir semua orang tahu kata ini namun sangat sedikit yang mengaplikasikan secara tulus. Padahal jika ini diterapkan, orang akan senang berteman atau menjadikan kita sahabat di tempat kerja.
Jangan ragu mengatakan tolong ketika kita butuh bantuan orang lain. Meskipun orang yang kita minta tolong memiliki posisi dibawah seperti Office Boy atau staf junior namun mengucapkan kata tolong mengindikasikan kita butuh bantuan orang dari dalam hati.Â
Kata maaf pun sangat dibutuhkan ketika kita sadar atau tidak sadar melakukan sesuatu yang salah atau kurang berkenan. Banyak orang gengsi untuk mengatakan maaf karena menilai harga dirinya akan jatuh jika mengucapkan maaf pada orang lain.Â
Sejatinya ketika kita meminta maaf, orang lain akan menilai kita sebagai sosok yang berjiwa besar dan rendah hati. Justru dengan tidak segan mengatakan maaf, orang menjadi sungkan dan bahkan hubungan bisa tetap terjaga meski sempat ada konflik.Â
Terakhir, ucapan terima kasih terdengar sederhana namun bernilai sangat besar. Apalagi ketika kita sudah mendapatkan bantuan dari orang lain.Â
Tidak perlu harus memberikan hadiah, hanya ucapkan terima kasih saja sudah dirasa cukup dan kita dinilai sosok yang tahu diri dan tahu cara berterima kasih.Â
***
Dalam dunia kerja, sering akan momen dimana seseorang susah bergaul dengan rekan kerja atau bahkan dijauhi oleh rekan-rekan kerja di kantor. Tidak ada salahnya untuk mencoba mengevaluasi diri. Bisa jadi ada hal, tindakan atau karakter kita yang dianggap kurang disukai oleh rekan kerja.Â
Beberapa trik jitu ini mungkin bisa membantu menciptakan hubungan harmonis di dunia kerja. Saya pun berusaha menerapkan trik ini di kantor dan berhasil membuat saya bisa dekat dengan siapa saja bahkan kepada sosok yang dianggap menyebalkan dan dijauhi di kantor.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H