Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bolehkah Menjadikan Kompasianer Sosok Inspirasi?

27 Desember 2021   19:09 Diperbarui: 27 Desember 2021   19:13 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghitung hari lagi kita akan memasuki tahun 2022. Begitu banyak hal dan kenangan yang terjadi selama 2021 termasuk di rumah Kompasiana. 

Saya merasakan sendiri selama 2021 begitu banyak hal terjadi di rumah bersama ini. Ada kebahagiaan mendapatkan K-Rewards dalam jumlah fantastis, ada yang bahagia menjadi nominasi Kompasiana Award 2021 (termasuk saya), ada kemarahan karena mendapatkan ketidakadilan, ada kekecewaan dari Kompasianer dan sebagainya. 

Terlepas dari itu semua, saya ingin mengulas tentang siapakah sosok Kompasianer Inspiratif dalam diri saya? 

Saya akui, Bapak Tjiptadinata dan Bu Roselina memang sudah menjadi sosok legendaris di Kompasiana memgingat pasangan ini adalah inspiratif yang tetap setia menulis meski sudah tidak semuda Kompasianer lain. Bisa dianggap pasangan ini adalah Tetua Kompasianer yang kerap berbagi kisah inspiratif dan nasehat kehidupan yang bijak. 

Mengingat pasti sudah banyak Kompasianer yang menulis sosok beliau. Saya beralih ke dua Kompasianer lainnya yang menjadi inspirasi lain dalam jiwa menulis saya. 

Sosok Pertama : Kompasianer Tonny Syiariel

Saya yakin Kompasianer aktif pasti familiar dengan karya tulisan beliau. Sesuai catatan bio di Kompasiana, Pak Tonny adalah travel management consultant, profesional tour leader, dan founder of ITLA. 

Pencapaian Pak Tonny Syiariel Pada Kompasianival 2021 | Sumber Tangkapan Layar Kaleidoskop 2021
Pencapaian Pak Tonny Syiariel Pada Kompasianival 2021 | Sumber Tangkapan Layar Kaleidoskop 2021

Sudah pasti tertebak jika tulisan Pak Tonny akan lebih banyak mengarah pengalaman wisata dan ulasan tempat menarik. Wajar jika akhirnya Pak Tonny menyabet Juara Best in Specific Interest dan People Choice pada Kompasianival 2021 yang berhasil digelar bulan lalu. 

Apa yang menjadikan beliau sosok inspiratif dalam diri saya?

Pertama, tentu tulisan beliau sangat berbobot karena mayoritas berdasarkan pengalaman sendiri saat mengunjungi berbagai tempat menarik di dalam negeri maupun luar negeri. 

Kedua, konsistensi beliau menulis sudah tidak diragukan lagi. Nyaris tiap tulisannya menjadi headline dalam Kompasiana dan karya selalu ada tiap bulan. 

Ketiga, kemampuan fotografi dan editing sangat mumpuni. Saya sering membaca tulisan lain tentang wisata namun foto yang ditampilkan ala kadarnya. Karena si penulis bukan profesional dalam fotografer dan editing foto. 

Disinilah keunggulan Pak Tonny karena tulisan berbobot ditambah foto ciamik dan editing yang keren membuat orang betah membaca tulisan hingga akhir. 

Keempat, kerinduan saya untuk menjelajah tempat menarik terwakilkan oleh karua Pak Tonny. Jujur pandemi ini bikin stres karena jiwa traveling harus terkubur karena batasan dan aturan yang ketat dan ribet. Karya Pak Tonny menjadi pengobat kerinduan seakan ikut berkunjung di lokasi yang diulas. 

Terakhir, penyemangat untuk tetap berkarya. Sejujurnya saya pernah berada di posisi jenuh menulis. Pernah mencoba menulis minimal 1 artikel 1 hari nyatanya K-Reward yang diterima tidak sampai 1 hari gaji di kantor. Seakan otak berpikir keras menulis sebulan namun ekspetasi diluar harapan. 

Padahal awal Januari 2021, ada bucket list dimana saya harus bisa mencetak 100 headline sepanjang 2021. Namun nyaris gagal karena rasa kejenuhan dan bosan. 

Sosok Pak Tonny dimana karyanya nyaris selalu Headline menjadi penyemangat "ayo menulis lagi" biar bisa seperti Pak Tonny. 

Puji Tuhan karena terpacu oleh pencapaian Pak Tonny, saya berusaha tetap menulis lebih niat dan mencari ide-ide baru untuk topik tulisan. Bersyukur saya bisa melampaui target 100 HL di 2021 bahkan masuk sebagai Headliner pada Kompasianival 2021. Prestasi yang bisa bikin bangga karena perjuangan menulis sepanjang 2021 dan banyak diapresiasi masuk HL. 

Jika ada yang berpikiran negatif terhadap tindakan saya ini nyatanya saat ini saya butuh sosok yang bisa membuat saya tetap menulis di tengah rasa jenuh dan mulai goyah untuk konsisten 1 hari 1 artikel. 

Sudah beberapa kali saya memilih vakum menulis, situasi yang sering dialami oleh Kompasianer lainnya. Beristirahat sejenak demi mencari ide menulis. 

Sosok Kedua : Kompasianer Fatmi Sunarya

Saya menempatkan Mbak Fatmi Sunarya sebagai Pujangga Sastra Kompasiana. Karya puisi beliau selalu menarik dibaca. Bahkan karya puisinya begitu mudah menempati posisi Nilai Tertinggi dan Populer. 

Apa yang menjadikan sosok beliau menjadi inspirasi saya?

 

Sosok Pujangga Sastra Fatmi Sunarya | Sumber Tangkapan Layar Profil Fatmi Sunarya
Sosok Pujangga Sastra Fatmi Sunarya | Sumber Tangkapan Layar Profil Fatmi Sunarya

Mbak Fatmi memiliki rapor baik di Kompasiana terbukti pada Kaleidoskop 2021 dirinya menempati peringkat ketiga sebagai Kompasianer Teraktif 2021.

Wajar mengingat karya puisinya selalu tersuguhkan dengan apik hampir tiap hari. Jadi jangan diragukan lagi kemampuan sastra khususnya dalam artikel Fiksiana beliau. 

Terlepas dari itu semua, hal utama yang menjadi inspirasi bagi saya adalah konsistensi beliau menulis sastra meski masih bercentang hijau. Per 27 Desember 2021, saya membuka profil beliau ternyata sudah menuliskan 1.083 artikel dengan 756 artikel pilihan dan 16 artikel utama. 

Saya akui begitu susahnya kategori fiksiana menembus AU atau Headline. Sosok puitis dan sastrawan sejati yang mampu membuat admin jatuh cinta dan menempatkan tulisan dalam HL. Saya pun pernah mencoba menulis di kategori Fiksiana dan merasakan susahnya menembus hati admin. 

Ini pun dirasakan oleh banyak pujangga sastra di Kompasiana. Tidak heran jika ada 1 artikel fiksiana miliknya lolos HL adalah kebahagiaan luar biasa. Butuh rasa cinta besar untuk tetap konsisten menulis fiksi meski susah tembus HL yang berujung akun belum terverifikasi centang biru. 

Semangat dan rasa cinta inilah yang membuat saya kagum pada Mbak Fatmi. Tidak masalah belum centang biru dan jarang HL yang penting tetap berkarya. Bahkan Mbak Fatmi sudah masuk di pangkat Fanatik. Pencapaian luar biasa. 

Pencapaian luar biasa lainnya, Mbak Fatmi bisa berkolaborasi dengan Kompasianer lain hingga bisa meluncurkan buku puisi dari tulisan di Kompasiana. Pencapaian inilah yang membuat saya ingin mencoba menulis fiksi di 2022.

Meski susah tembus HL, saya merasa tidak masalah yang penting ada karya Fiksi yang bisa saya tulis. Ini juga alasan mengapa saya tetap setia menulis Pantun setiap minggu. 

Meski kecil harapan artikel pantun saya dilirik admin untuk HL tapi belajar dari semangat Mbak Fatmi "Menulis itu adalah kecintaan pada literasi."

Semoga tahun 2022 kelak, saya bisa juga menerbitkan buku dari tulisan-tulisan yang saya muat di Kompasiana. Bahkan tetap optimis kelak banyak Kompasianer lain yang tertarik melestarikan budaya berpantun sebagai bagian dari budaya kita. 

***

Bagi saya sah-sah saja memiliki sosok inspiratif. Saya sudah memiliki sosok inspiratif dalam menulis di Kompasiana. 

Adanya sosok inspiratif ini bisa menjadi pemicu semangat agar tetap produktif dan belajar banyak dari kisah, gaya penulisan, kecintaan pada bidang masing-masing hingga berbagi informasi dan inspirasi bagi orang lain. 

Justru jika kita tidak memiliki sosok inspirasi, ada rasa jumawa bahwa kita adalah sosok paling hebat dimana nyatanya masih banyak yang lebih hebat dibandingkan kita. Seperti kata pepatah, diatas langit masih ada langit. 

Ayo siapa sosok Kompasianer inspiratif versimu? Apakah sosok tersebut sama atau justru ada sosok inspiratif lain yang bisa kita sharingkan. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun