Pencapaian luar biasa lainnya, Mbak Fatmi bisa berkolaborasi dengan Kompasianer lain hingga bisa meluncurkan buku puisi dari tulisan di Kompasiana. Pencapaian inilah yang membuat saya ingin mencoba menulis fiksi di 2022.
Meski susah tembus HL, saya merasa tidak masalah yang penting ada karya Fiksi yang bisa saya tulis. Ini juga alasan mengapa saya tetap setia menulis Pantun setiap minggu.Â
Meski kecil harapan artikel pantun saya dilirik admin untuk HL tapi belajar dari semangat Mbak Fatmi "Menulis itu adalah kecintaan pada literasi."
Semoga tahun 2022 kelak, saya bisa juga menerbitkan buku dari tulisan-tulisan yang saya muat di Kompasiana. Bahkan tetap optimis kelak banyak Kompasianer lain yang tertarik melestarikan budaya berpantun sebagai bagian dari budaya kita.Â
***
Bagi saya sah-sah saja memiliki sosok inspiratif. Saya sudah memiliki sosok inspiratif dalam menulis di Kompasiana.Â
Adanya sosok inspiratif ini bisa menjadi pemicu semangat agar tetap produktif dan belajar banyak dari kisah, gaya penulisan, kecintaan pada bidang masing-masing hingga berbagi informasi dan inspirasi bagi orang lain.Â
Justru jika kita tidak memiliki sosok inspirasi, ada rasa jumawa bahwa kita adalah sosok paling hebat dimana nyatanya masih banyak yang lebih hebat dibandingkan kita. Seperti kata pepatah, diatas langit masih ada langit.Â
Ayo siapa sosok Kompasianer inspiratif versimu? Apakah sosok tersebut sama atau justru ada sosok inspiratif lain yang bisa kita sharingkan.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--