Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Natalku Penuh Damai dan Sukacita dalam Toleransi

26 Desember 2021   14:48 Diperbarui: 26 Desember 2021   17:53 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini perayaan Natal cukup berbeda. Pertama, ini adalah perayaan natal pertama di rumah yang saya dan keluarga baru beli di Tabanan, Bali. Kedua, acara kumpul keluarga besar tanpa dihadiri oleh nenek tercinta lagi. 

Sebenarnya sempat ada niat Natal ini, saya dan adik tidak pulang ke Bali. Pertimbangan karena cuti yang belum disetujui oleh manajemen di kantor masing-masing. 

Bersyukurlah adik saya diberi cuti dan kemudahan untuk WFH. Saya baru mendapatkan cuti beberapa hari sebelum Natal. 

Informasi bahwa saya dan adik tidak pulang ke Bali untuk Natal-an sebelumnya sudah tersebar di forum keluarga besar. Satu persatu adik sepupu merasa sedih karena artinya jika kami tidak pulang, tidak ada event bagi angpao dan seru-seruan yang selama ini kami rutin lakukan saat Natal. 

Wajar mengingat saya dan adik adalah sponsor utama untuk Amplop Natal dan Hadiah game seru-seruan saat natal. Padahal Natal di tahun-tahun sebelumnya mereka sangat sumringah karena mendapatkan banyak hadiah dan uang. 

Padahal mayoritas keluarga besar dan adik sepupu bukanlah Nasrani. Tapi suasana Natal selalu mereka tunggu. Hal luar biasa ketika tahu saya dan adik memilih untuk pulang ke Bali. Satu per satu adik sepupu menawarkan diri menjemput di Bandara. 

Bahkan sempat terjadi kegaduhan untuk menjemput karena ada iming-iming uang jemput yang cukup besar untuk usia mereka. 

Apa saja keseruan Natalku? 

Saat Natal pun tiba, saya dan sekeluarga sudah bersiap diri menyambut keluarga besar. Satu persatu keluarga adik dari mama mulai datang ke rumah. 

Sajian Makanan Dari Keluarga Besar. Dokpri
Sajian Makanan Dari Keluarga Besar. Dokpri

Hal unik meski mama sudah membuat banyak menu makanan nyatanya banyak saudara yang juga membawa makanan dan cemilan untuk pelengkap. 

Adik mama yang ke-3 membawa ayam betutu, adik yang ke-4 membawa sate lilit dan sate ayam, adik yang ke-8 membawa bakso. Kakak saya menitipkan Pizza dan sepupu membawakan donat dari brand terkenal. 

Natal ini full makanan hingga membuat bingung makanan mana yang ingin disantap. Tradisi keluarga yang menurut saya sangat positif dimana meski berbeda keyakinan, saudara memiliki toleransi tinggi dan tidak segan berkontribusi agar perayaan Natal semakin meriah. 

Moment yang ditunggu pun tiba yaitu Hadiah Kado untuk sepupu, permainan dan beri amplop Natal. 

Jika tahun-tahun sebelumnya kado yang disiapkan cukup banyak bahkan bisa diatas 10 kado. Kini keluarga hanya menyiapkan 5 kado saja untuk yang berusia masih kecil hingga Sekolah Dasar. Bagi sepupu yang sudah masuk SMP-SMA, kado dialihkan berupa reward permainan. 

Kemeriahan natal kian terasa dimana tetangga disamping kiri dan kanan pun datang mengucapkan Selamat Natal dan anak-anaknya ikut jadi peserta Natal. 

Permainan yang sudah disusun dan disiapkan peralatannya mulai kita mainkan. Ada sekitar 8 permainan yang terinspirasi dari acara 17 Agustusan dan yang viral di Tiktok. Game yang kami main antara lain :

  1. Gelinding Berhadiah
  2. Tebak Si Pemukul
  3. Karet Wajah
  4. Joged Ria
  5. Ambil karet pakai sedotan
  6. Bottle Flipping
  7. Tebak Silsilah Keluarga (Untuk Keluarga Besar) 
  8. Sepak Bola Corong

Baik adik sepupu hingga anak tetangga antusias jadi peserta karena yang ikut meski kalah pun akan dapat hadiah apalagi jika jadi juara. 

Tetangga bahkan menggelar tikar untuk menonton keseruan permainan karena saya adakan di pekarangan rumah. Satu persatu permainan dimainkan dan tentu saya mengundang gelak tawa dan keseruan. 

3 permainan yang paling seru adalah Gelinding Berhadiah, Sepak Bola Corong dan Tebak Silsilah Keluarga. 

Gelinding berhadiah ini adalah permainan dengan menempatkan berbagai hadiah makanan, minuman hingga uang sebagai daya tarik. Hadiah ini sengaja disusun secara selang seling dengan menggunakan tisu toilet sebagai media untuk digelindingkan. 

Seandainya tisu toilet ini berhenti di salah satu titik hadiah maka hadiah ini berhak jadi milik si peserta. Hal lucu ketika mulai diatur strategi bagaimana mendapatkan uang pecahan 75 ribu dan 50 ribu yang saya sengaja taruh untuk penyemangat. 

Bahkan orang tua dari si anak ikut berbisik-bisik kasih trik jitu agar si anak bisa mendapatkan hadiah yang diincar. 

Permainan dimulai dari peserta paling kecil hingga paling remaja. Ini agar peserta yang udah remaja akan dagdigdug berharap hadiah yang diincar tidak direbut peserta lain. 

Permainan Gelinding Berhadiah. Dokpri
Permainan Gelinding Berhadiah. Dokpri

Hadiah mulai cemilan dan minuman pun sudah banyak direbut oleh peserta cilik. Hingga muncul seorang anak kecil usia 9 yang tinggal di dekat rumah muncul. Tanpa diduga, ia berhasil mendapatkan uang 75 ribu dan membuat peserta yang lebih tua di belakang merasa sedih.

Kebahagiaan Mendapatkan Uang 75Ribu. Dokpri
Kebahagiaan Mendapatkan Uang 75Ribu. Dokpri

Alhasil uang yang didapat milik si anak kecil tersebut. Permainan sederhana ini hanya untuk membuat anak berusaha mengincar hadiah yang diinginkan dan semua berdasarkan taktik jitu dan keberuntungan. 

Permainan kedua adalah Sepak Bola Corong. Mirip sepak bola biasa namun yang berbeda wajah si peserta ditempelkan corong tempat untuk menuangkan air ke botol atau bensin ke kendaraan. 

Peserta dibuat 2 team yang terdiri dari 2 orang tiap team. Keseruan karena mereka berusaha mencari bola melalui lubang corong yang kecil. Saling beradu dan bahkan tidak jarang saling menendang lawan karena keterbatasan penglihatan. 

Memberikan Arahan Permainan. Dokpri
Memberikan Arahan Permainan. Dokpri

Penonton hingga tetangga pun tertawa terpingkal-pingkal karena aksi kocak si peserta. Bahkan seorang sepupu teriak, "Duh pusing pakai ginian". Respon kami justru kian tertawa karena memang lucu. 

Terakhir adalah tebak silsilah keluarga untuk mengingat mendiang nenek yang telah berpulang pada April 2021. Mengingat nenek punya banyak 9 anak dan belasan cucu hingga 10 cicit. Saya mengetes kemampuan para sepupu tentang silsilah keluarga. 

Pertanyaan mulai nama asli kakek, nenek, tanggal lahir hingga tebak urutan kelahiran anak, cucu dan cicit. Setiap pertanyaan membuat orang dewasa hingga cucu ribut menjawab dengan pertanyaan. 

Hal lucu ketika pertanyaan mengenai nama Kakek kami yang sudah berpulang puluhan tahun silam. Ada 2 jawaban berbeda mengingat silsilah Bali dimana ada kubu keluarga berpendapat Kakek menggunakan nama made namun kubu lain bilang Kakek memiliki nama Nengah dalam nama Balinya. 

Keseruan berakhir ketika acara puncak pemberian amplop atau angpao Natal. Adik saya memberikan dalam kotak amplop khusus dengan nominal yang disesuaikan usia sepupu.

Bagi Rejeki Dalam Baskom. Dokpri
Bagi Rejeki Dalam Baskom. Dokpri

Saya justru memberikan dengan cara unik dimana saya sudah mengumpulkan uang recehan mulai pecahan 100, 200, 500 dan 1.000. Bahkan saya tambahkan permen yang dikumpulkan dalam baskom. 

Mereka mengambil dalam 1 genggaman. Berapapun jumlah koin atau permen yang di dapat adalah milik mereka. Uang yang didapat pun tergolong lumayan. 

Peserta Menghitung Hadiah Yang Didapat. Dokpri
Peserta Menghitung Hadiah Yang Didapat. Dokpri

Setelah menghitung uang dari angpao, hadiah game dan sebagainya. Mayoritas mendapatkan uang di atas 200ribu. Mereka senang justru saya dan adik yang kini menangis. Uang di atm ternyata ludes cukup banyak untuk acara ini. 

Tapi tidak masalah karena ini hanya sekali setahun. Kami ingin berbagi rejeki dan menciptakan kenangan indah berkumpul bersama keluarga besar dan tetangga meski berbeda keyakinan. 

Saya bersyukur memiliki keluarga besar dan tetangga dengan jiwa toleransi tinggi. Mereka semangat ikut menyukseskan acara ini bahkan ada request Natal 2022 diadakan lagi keseruan ini terutama ada permainan untuk para orang tua. 

Berharap saya dan keluarga bisa mewujudkan. Inilah kisah keseruan Natal 2021 yang selain berkesan juga sarat toleransi beragama khususnya di Bali yang mayoritas adalah pemeluk agama Hindu. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun