Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

5 Prinsip Ikut UKM agar Partisipasi Lebih Bermanfaat

19 Desember 2021   16:35 Diperbarui: 19 Desember 2021   18:55 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Organisasi Kampus Mampu Menciptakan Keluarga Baru | Sumber dari: sonora.id

Topik Pilihan terkait UKM mengingatkan tentang pengalaman semasa masih jadi aktivis kampus. 

Entah cukup banyak UKM baik di level himpunan, fakultas hingga universitas yang saya ikuti semasa kuliah dulu. Mencoba mengingat mungkin sekitar 8 UKM yang sempat saya ikuti. 

Bersyukur sekali lingkaran pertemanan saya semasa kuliah pun banyak aktivis kampus juga. Bahkan junior saya mengikuti lebih dari 13 UKM di kampus. Wow, saya takjub caranya mengatur waktu antara organisasi, kuliah dan rutinitas sehari-hari. 

Setidaknya ada tujuan sama mengapa banyak teman saya suka ikut UKM. Salah satunya yaitu mengubah title mahasiswa Kupu-Kupu (Kuliah Pulang-Kuliah Pulang) menjadi Kura-Kura (Kuliah Rapat-Kuliah Rapat) dalam diri mereka. 

Meskipun banyak mahasiswa yang melek aktivitas UKM namun tidak jarang mereka hanya sekedar ikutan tanpa memahami esensi dam tujuan untuk bergabung. 

Saya pernah bertanya pada junior di UKM kenapa bergabung di UKM tersebut. Alasan simple, yaitu agar terlihat aktif di kampus. 

Cara pandang ini yang sebaiknya diubah. Saya merasa ada 5 prinsip yang bisa jadi pedoman mengapa kita perlu memantapkan hati jika ingin bergabung dalam UKM. 

Prinsip Pertama : UKM adalah Sarana Pengembangan Diri

Sejak semester pertama, saya sudah mengincar bergabung dalam beberapa UKM di kampus. Namun sebelum bergabung, saya juga bertanya pada diri sendiri mengenai alasan menapa harus bergabung di UKM.

Kekompakan Dalam Organisasi | Sumber: Thinkstock
Kekompakan Dalam Organisasi | Sumber: Thinkstock

Saya sadar bahwa keikutsertaan dalam UKM harus mampu mengembangkan potensi dalam diri. Ketika sudah memiliki prinsip ini, kita tidak akan menyesal untuk ikut organisasi. 

Contoh sederhana sejak saya aktif di berbagai organisasi. Saya jadi tahu tentang surat-menyurat (administrasi) baik ditujukan ke UKM lain, pihak fakultas maupun universitas. 

Tidak jarang banyak terselenggaranya kegiatan di UKM membuat saya mengerti cara membuat proposal kegiatan, membuat laporan pertanggungjawaban, menjadi humas hingga mengemas suatu acara agar terlaksana dengan baik. 

Kemampuan ini tentu tidak didapatkan seketika. Seiring waktu saya merasa keterampilan saya meningkat. Saya bisa tahu banyak hal dibandingkan teman-teman saya yang hanya Kupu-Kupu. 

Kini ketika saya diminta buat proposal kegiatan, saya bisa membuat dengan mudah. Berbanding terbalik dengan teman saya yang tidak pernah ikut organisasi kampus. Untuk buat proposal kegiatan bingung bahkan harus mencontek di google sebagai panduan. 

Prinsip Kedua: UKM Untuk Perluasan Jaringan

Kelebihan mengikuti UKM tentu kita akan memiliki teman dari lintas angkatan, jurusan bahkan fakultas. Jaringan pertemanan pun akan sangat luas. 

Bahkan hingga kini sudah alumni di UKM pun saya masih bergabung dalam WhatsApp Grup (WAG). Selain untuk silahturahmi, kita juga bisa tetap berkontribusi kepada UKM meski sudah menjadi alumni. 

Saya teringat di WAG pun teman-teman tidak pelit berbagi informasi seperti beasiswa, lowongan pekerjaan, seminar hingga pelatihan gratis. 

Bahkan kami rutin membuat kegiatan positif seperti sharing seputar apapun antar anggota grup. Banyak anggota grup yang berkesempatan lanjut kuliah S2 di luar negeri juga tidak pelit berbagi tips dan trik.

Pernah karena suatu acara di UKM, saya berkesempatan berinteraksi dengan Mantan Menteri Kesehatan, Ibu Siti Fadilah Supari serta Ibu Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa dan banyak tokoh nasional lainnya. Kesempatan luar biasa karena saya memiliki jaringan dalam UKM yang cukup baik. 

Prinsip Ketiga : UKM Membentuk Karakter Personal

Pernahkah ditunjuk sebagai pengurus UKM? 

Saya sejak kuliah selalu memiliki visi untuk bisa menjadi setidaknya pengurus salah satu UKM. 

Puji tuhan, saya diberi kesempatan sebagai Ketua Umum UKM Badan Riset dan Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas. 

Aktivis Kampus Yang Melakukan Orasi | Sumber dari: Liputan6
Aktivis Kampus Yang Melakukan Orasi | Sumber dari: Liputan6

Saya ingat senior saya bilang, ikut organisasi jangan hanya sebagai anggota. Coba untuk berkontribusi lebih sebagai pengurus karena UKM bisa ikut membentuk karakter kita. 

Ketika saya menjadi ketua di salah satu UKM. Saya berusaha melatih jiwa leadership agar bisa menjadi sosok yang bisa diandalkan, dicontoh dan membimbing anggota untuk memajukan UKM. 

Seandainya kita mengambil peran sebagai pengurus baik sebagai ketua umum, sekretaris, bendahara ataupun kepala divisi. 

Secara perlahan karakter seperti leadership dan decision maker karena kita terbiasa menghadapi staf dan dituntut untuk membuat kebijakan dalam UKM.

Hal positif lainnya, saya pun jadi lebih disiplin karena kedisplinan itu penting dalam berorganisasi. Saya akan datang 5-10 menit lebih awal jika ada agenda meeting.

Ini pun terbawa hingga sekarang. Bahkan jika ada yang datang telat, tidak segan saya menegur atau menyindir agar mereka bisa lebih disiplin. 

Padahal dulu sebelum ikut UKM saya sering ngaret jika ada janji dengan teman ataupun kegiatan tertentu. Ternyata pengalaman UKM membentuk hal positif dalam diri karena teringat nasehat senior, "Jika kamu ingin dihargai maka hargai juga orang lain. Salah satunya hargai waktu orang lain. Jangan pernah ngaret."

Prinsip Keempat : UKM adalah Keluarga

Beruntunglah jika kita tergabung dalam UKM yang anggotanya seakan menjadi keluarga baru di kampus. 

Tidak jarang banyak mahasiswa perantau yang merasa sepi namun terobati ketika bergabung dalam organisasi.

Itupun yang saya rasakan saat aktif di UKM. Begitu banyak kekeluargaan yang terjalin selama di UKM.

Organisasi Kampus Mampu Menciptakan Keluarga Baru | Sumber dari: sonora.id
Organisasi Kampus Mampu Menciptakan Keluarga Baru | Sumber dari: sonora.id

Pernah suatu ketika seorang anggota mengalami musibah, kami para anggota berinisiatif menggalang dana untuk membantu. 

Bahkan ketika seorang anggota UKM sakit dan jauh dari keluarga. Kami membantu sebisa mungkin seperti mengantar ke rumah sakit, merawat bahkan memberi semangat cepat sembuh.

Pesan menyentuh disampaikan oleh seorang junior di UKM. Baginya ia beruntung ikut UKM karena seperti menemukan keluarga baru dan bisa menghilangkan homesick yang kerap dilanda para mahasiswa perantau.

Prinsip Kelima : UKM Untuk Branding Masa Depan

Eits, jangan salah bahwa keikutsertaan kita pada UKM di kampus bisa untuk membranding diri atau sebagai pengalaman untuk masa depan kita.

Sudah banyak public figure hebat yang lahir dengan kematangan diri karena dulu aktif di kampus.

Soe Hoek Gie, sosok aktivis muda yang namanya dikenal di kalangan mahasiswa ini juga aktif dalam kegiatan Mapala Kampus di Universitas Indonesia. 

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta pun memiliki pengalaman sebagai aktivis di UKM UGM. 

Pak Anies memiliki pengalaman sebagai Ketua Senat dan juga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) semasa kuliah. 

Pengalaman ini tentu berharga untuk meniti masa depan. Tidak jarang berkat aktif di UKM akhirnya menuntun kita pada karir idaman. 

Teman saya yang dulu aktif di UKM Pers Mahasiswa kini bisa menjadi salah satu pembawa acara berita dan acara di TV Nasional. 

Sahabat saya yang dari kuliah suka penelitian dan bergabung dengan saya di lembaga riset fakultas. Kini ia menjadi peneliti yang melahirkan banyak karya. 

Jika kita mampu menempatkan UKM untuk mendukung mimpi atau karir masa depan tentu keterlibatan dalam UKM menjadi sangat berarti. 

***

UKM memang banyak didirikan oleh mahasiswa dan petinggi kampus untuk menfasilitas hobi dan minat mahasiswa. 

Sangat disayangkan jika fasilitas ini disia-siakan oleh mahasiswa mengingat banyak sekali manfaat saat ini ataupun di kemudian hari. 

Saya juga menyarankan agar tidak hanya bergabung dan terkesan pasif dalam organisasi atau UKM. 

Cobalah untuk menjadikan UKM untuk menunjang personal, memperluas jaringan hingga media pembentukan karakter. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun