Percaya atau tidak, anak memiliki kemampuan menghapal yang cepat dan jangka waktu panjang. Setidaknya ini berkaca pada pengalaman semasa kecil di mana saya mampu menghafal kontak telepon beberapa orang tanpa perlu melihat buku telepon.
Tidak heran ibu saya sering bertanya langsung kepada saya jika ingin mengetahui kontak telepon kerabat dibandingkan harus membongkar kartu nama.Â
Saya merasa orang tua perlu membekali anak untuk menghafal beberapa kontak darurat jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kontak darurat seperti nomor telepon orang tua, kakak-adik hingga kantor polisi.Â
Ada pengalaman yang pernah saya baca, seorang anak berhasil diselamatkan dari pelaku penculikan setelah ia menghubungi orang tua melalui ponsel si penculik. Suatu hal positif dan tentu saja menyelamatkan di anak dari oknum penculik.Â
3. Ajari Anak Perlindungan Diri
Mengajari bela diri memang menjadi cara bijak untuk membuat anak melindungi diri dari orang-orang yang dianggap mengancam atau berbahaya. Ada banyak bela diri yang cocok untuk anak seperti karate, taekwondo, silat dan sebagainya.Â
Namun jika anak masih terlalu kecil untuk belajar bela diri setidaknya anak diberi tahu cara melawan orang lebih dewasa dengan mengetahui titik lemahnya.Â
Ada beberapa titik lemah manusia yang jika diserang akan membuat si korban kesakitan seperti seputar alat kelamin, mata, jakun dan uluhati.Â
Di atas adalah beberapa teknik pertahanan diri yang bisa anak pahami dan pelajari. Meski ukuran si anak tidak sebanding dengan orang dewasa bukan berarti mereka tidak bisa mengalahkan atau melarikan diri dari ancaman orang dewasa.Â
Ketika anak mengetahui teknik dasar pertahan diri setidaknya itu menjadi benteng awal melindungi diri ketika ada oknum yang ingin berniat jahat padanya.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!