Baru-baru ini saya menonton cuplikan video di instagram dimana seorang anak nyaris menjadi korban penculikan oleh oknum yang terjadi di luar negeri.Â
Pada video tersebut ada kakak beradik yang masih kecil tengah bermain di pekarangan rumah. Seorang lelaki berusaha memanggil mereka dan memintanya datang mendekat. Si kakak yang menyadari berusaha melarang si adik mendekat. Nyatanya si adik justru terpancing oleh rayuan lelaki tersebut.Â
Tanpa pikir panjang, si kakak berlari ke dalam rumah seakan memanggil orang tuanya. Benar saya ketika si lelaki berhasil mendapatkan di adik, ibu si anak berlari dan berusaha menggagalkan dengan memukul dan mencederai lelaki tersebut.Â
Si oknum yang ternyata sadar tindakannya diketahui berusaha lari bersama dengan temannya yang mengintai dari atas motor.Â
Penculikan anak bukanlah hal baru di masyarakat. Saya teringat saat kecil, keluarga saya menasehati untuk jangan mau diajak oleh orang tidak dikenal atau menerima makanan/minuman dari orang tidak dikenal.Â
Bahkan saat kecil seringkali ditakuti-takuti jika banyak penculik berkeliaran di sekitar. Jika diculik nanti mata akan dicongkel dan dijual.Â
Ada banyak modus yang melatarbelakangi penculikan anak diantaranya perdagangan manusia, pencurian organ tubuh ilegal, m sebagai anak asuh, tumbal proyek, dijadikan "budak" uang sebagai pengamen, pengemis hingga pencuri.
Salah satu modus yang bikin saya terenyuh, seorang anak diculik dengan modus untuk ditukarkan dengan beras.Â