Saya pernah menerapkan pola aktivitas sharing cost saat awal merantau. Mengingat gaji yang belum terlalu besar dan banyaknya kebutuhan di awal merantau. Saya dan teman kerja sepakat kos bareng setidaknya selama 4 bulan.Â
Contoh: Kosan seharga 600 ribu jika dibagi berdua hanya menghabiskan 300 ribu dan terkesan tidak berat. Apalagi kami berdua kerja di divisi yang sama, di mana sering berangkat pagi dan pulang menjelang maghrib. Artinya intensitas di kos hanya sedikit setelah pulang kerja saja.Â
Tidak hanya itu kami sering menerapkan sharing cost untuk kebutuhan kos seperti sabun cair, sampo, gas untuk masak, beras, bumbu dapur, dan sebagainya.Â
Bahkan untuk berangkat ke kantor pun kami menggunakan 1 motor saja secara bergantian. Cara ini selain lebih praktis juga hemat bahan bakar kendaraan yang sering mengalami kenaikan.Â
Cobalah untuk sharing cost dengan teman kantor. Cara yang saya lakukan ini benar-benar membantu disaat gaji tidak seberapa namun banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi seperti untuk personal hingga uang bulanan untuk orangtua.Â
Gambaran sederhana jika kebutuhan kos hingga bahan bakar ke kantor menghabiskan 2 juta per bulan. Jika diterapkan sharing cost berarti hanya habis 1 juta dan kita hemat 1 juta.Â
2. Manfaatkan Promo Untuk Berbelanja
Saat ini banyak e-commerce, retail modern hingga aplikasi jasa online menawarkan promo yang menggiurkan.Â
Salah satu aplikasi pemesanan makanan online bahkan ada yang memberikan promo 80 persen diskon dengan free ongkir dengan minimal belanja. Dua bulan ini saya jarang keluar kantor saat jam istirahat karena lebih suka menggunakan promo untuk memesan makanan.Â