Ketika ada yang bahas percintaan, hang out ke mall, hingga pencapaian yang berlebihan. Saya seakan kurang nyambung dan jadi silent reader di group.Â
Salah kah Jika Perteman Kita Terbatas?Â
Setiap orang pasti punya penilaian dan jawaban masing-masing terhadap pertanyaan ini. Secara personal tidaklah salah karena semakin dewasa kita hanya ingin fokus dengan segala sesuatu yang sejalan.Â
Bagi saya lebih baik punya 1 atau 2 teman saja namun satu frekuensi dibandingkan ratusan namun saya tidak nyaman berada diantara mereka.Â
Ada kalimat bijak dari teman, "semakin dewasa, kita berusaha ingin menikmati hidup bukan lagi terjebak pada kegiatan haha-hihi semata"
Wajar ketika dalam satu tongkrongan dimana kita sudah berusia di atas 30 tahun. Ketika ada seorang kawan yang masih suka bergosip atau jahil dengan teman lain. Tiba-tiba ada celetukan, "apaan sih childish banget."
Celetukan ini tanda bahwa apa yang dulu terasa asyik dan seru tapi semakin bertambah usia maka pola pikir pun berbeda. Akhirnya muncul istilah, ah loe udah gak asyik lagi.Â
Tidak ada yang salah karena kembali lagi waktu bisa merubah segalanya termasuk minat, cara berpikir dan penentuan prioritas hidup.Â
Kita tidak bisa menyalahkan perubahan karakter atau sikap dari teman yang dulu begitu dekat. Sama seperti tubuh kita yang tiap hari akan bertambah tinggi, bertambah gemuk atau bertambah keriput maka seperti itu pula sikap dan karakter yang juga akan ikut berubah.Â
Saya teringat seorang sahabat berkomentar, saya lebih nyaman kondisi saat ini. Hanya ada sedikit teman. Saya tidak lagi pusing dengan drama-drama pertemanan. Teman yang saat ini masih ada sudah cukup untuk membuat saya menikmati hidup dan berkembang.Â
Disini saya anggap teman bukan lagi diukur dari sisi kuantitas namun kualitas dari teman itu sendiri.
Meskipun hanya memiliki 1 teman tapi dari sisi omongan nyambung dan bisa untuk saling berbagi sudah terasa cukup.