Sebagus apapun atasan pasti tetap butuh dukungan bawahan yang loyal, potensial dan integritas. Ketika memiliki team atau bawahan yang sesuai kriteria ini maka penting dijadikan sebagai aset perusahaan yang berharga.Â
Artinya kita harus menjaga aset ini agar tidak hilang atau pindah ke perusahaan lain. Ketika bawahan merasa tidak nyaman karena beban kerja tetap ada meski sudah diluar jam kantor bisa jadi performa mereka menurun dan resign seperti yang saya sampaikan di atas.Â
Jika resign, ini akan menjadi kerugian besar bagi team dan perusahaan. Saya pernah melihat ada atasan menyesal karena terlalu memberikan tekanan kerja berlebih diluar jam kerja yang membuat karyawan andalannya resign.Â
Dia bahkan hingga saat ini belum menemukan sosok pengganti yang sebagus karyawan sebelumnya.
Penyesalan tentu datang belakangan. Sebelum itu terjadi, sebaiknya mulai membuat porsi kerja yang pas dan ideal bagi karyawan di kantor.Â
***
Merunjuk pada Undang-Undang Ketenagakerjaan yang mensyaratkan maksimal 40 jam dalam satu minggu tentu dengan pertimbangan yang baik.
Setiap karyawan berhak untuk meluangkan waktu lain untuk dirinya sendiri ataupun dengan keluarga.Â
Ketika atasan tidak memahami hal ini dengan tetap memberikan beban atau instruksi kerja di luar jam kantor selain telah melanggar ketentuan UU Ketenagakerjaan justru bisa menciptakan polemik kerja.Â
Bawahan menjadi kurang patuh, bekerja setengah hati, sakit hingga memilih resign. Bila kita saat ini ada di posisi sebagai atasan juga harus peka terhadap situasi ini.Â