Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Nussa, Bukti Karya Animasi Anak Bangsa Kian Mumpuni

6 November 2021   21:00 Diperbarui: 7 November 2021   11:09 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Nussa | Sumber Kontan.co.id

Film Nussa tengah menghiasi kaca bioskop di tanah air. Film animasi drama keluarga ini diproduksi oleh Visinema Pictures dan The Little Giantz. Sebagai animasi keluarga tentu film ini sangat tepat menjadi referensi bagi putra-putri untuk semua umur. 

Secara sederhana film ini mengisahkan tentang Nussa, anak kecil bertalenta dan telah memenangkan science fair sebelumnya. Sebagai juara bertahan tentu ia ingin mempertahankan gelar tersebut di ajang yang diadakan saat ini. 

Polemik mulai terjadi sejak kemunculan Jonni seorang anak baru yang juga memiliki talenta layaknya Nussa. Rasa ambisius Nussa untuk menjadi yang terbaik dalam ajang Science Fair serta munculnya saingan yang seimbang bahkan cenderung lebih kuat membuat Nussa berusaha keras mewujudkan mimpinya. 

Apa Yang Membuat Film Nussa Begitu Spesial? 

Beberapa media mengapresiasi kehadiran film Nussa mengingat ini merupakan karya anak bangsa dan seakan menunjukan pada dunia bahwa animator Indonesia pun bisa menunjukan taringnya. 


Selama ini saya berkhayal apakah akan ada animasi Indonesia menghiasi bioskop tanah air dan dunia seperti Doraemon series serta Spirited Away dari Jepang, animasi Disney, hingga Upin dan Ipin Series dari tetangga kita Malaysia. 

Ada rasa bangga saat tahu ketika mengetahui bahwa Nussa yang selama ini menjadi tontonan anak di salah satu TV nasional akan diangkat ke layar kaca bioskop. 

Seingat saya butuh perjuangan panjang animator Indonesia untuk bisa seperti saat ini. Saat SD dulu, sempat muncul kisah animasi tentang kisah dongeng anak dari produk susu Dancow di salah satu TV. 

Namun sayangnya saat itu editing animasi kisah dongeng anak tersebut masih tampak kasar. Berbeda jauh jika dibandingkan dengan Nussa yang proses editing rapih dan penggunaan efek menarik serta ada lagu pendukung. 

Hal membanggakan lainnya di tanah air disambut antusias oleh penonton khususnya anak-anak. Menguntip dari berbagai sumber, 11 hari penayangan telah mampu menembus 100 ribu penonton (Sumber klik disini). Jumlah ini sangat baik ditengah masih ada pembatasan jumlah penonton sebagai protokol kesehatan saat penayangan awal. 

Penjualan tiket pun banyak terjual habis di beberapa bioskop di Jabodetabek. Tidak heran jika jumlah studio dan jam penayangan pun ada yang mengalami penambahan di beberapa bioskop. 

Diluar negeri pun Film Nussa cukup disambut baik dimana sempat ditayangkan perdana di  Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea Selatan. 

Muzakki Ramadhan Pengisi Suara Nussa | Sumber KRJOGJA
Muzakki Ramadhan Pengisi Suara Nussa | Sumber KRJOGJA

Dukungan selebritis tanah air pun terlihat jelas dalam proyek animasi ini. Selain Muzzaki Ramadhan sebagai Nussa dan Aysha Ocean Fajar sebagai Rara ada artis seperti Maudy Koenaedi, Dewi Sandra, Imam Darto, Asri Welas hingga Opie Kumis. 

Nilai Jual Film Nussa

Selain sebagai animasi karya anak bangsa, saya melihat ada beberapa hal positif dari film Nussa. 

Pesan Cerita

Film yang bagus selalu menyisipkan pesan bagi penonton. Begitu pula dengan Film Nussa yang ingin memberikan pesan tentang perjuangan dan jangan pernah putus asa meraih mimpi. 

Karakter Nussa. Sumber Liputan6.com
Karakter Nussa. Sumber Liputan6.com

Nussa adalah contoh karakter dimana anak kecil bertalenta namun memiliki keterbatasan fisik karena dibantu dengan kaki palsu seakan ingin membuktikan pada orang tua, teman dan dunia bahwa ia bisa menjadi yang terbaik. 

Dukungan keluarga khususnya dari sang adik memberikan gambar bahwa sesama saudara kandung harus saling menguatkan dan memberikan support. Tidak sedikit kakak dan adik justru hobi bertengkar, bersaing bahkan menjadi "kucing dan anjing" yang susah diakurkan. 

Kisah berlatar didikan keluarga muslim yang kental, orang tua pun bisa mencontoh bagaimana karakter Abah dan Umma mengajarkan nilai agama, kejujuran dan perhatian pada prestasi anak-anaknya baik dari sisi agama dan edukasi formal. 

Disisi lain dengan mengajak putra-putri menyaksikan langsung Film Nussa seakan menjadi bukti nyata dukungan masyarakat terhadap kemajuan perfilman khususnya animasi tanah air. 

Tidak jarang masih muncul stigma, ah paling nanti juga muncul di TV. Stigma seakan tidak ingin mengeluarkan uang untuk menonton langsung di bioskop. Padahal dengan menonton langsung adalah dukungan nyata terhadap industri film di tanah air. 

Orang tua pun bisa memanfaatkan momen menonton langsung Film Nussa sebagai sarana menguatkan komunikasi dan personal dengan anak. Memberitahukan bahwa bersaing pun harus jujur dan jangan menjatuhkan pihak lain. 

"Lihat tuh nak. Nussa saja berusaha jadi anak yang baik. Ayah/Ibu yakin kamu juga bisa seperti Nussa"

"Nussa dan Rara aja bisa akur. Masa kakak dengan adik sering bertengkar di rumah. Malu dong dengan Nussa"

"Kakak juga harus bisa ya berprestasi seperti Nussa"

Komunikasi seperti ini sangat berharga bagi anak. Jadi mereka dapat menyerap langsung pesan film dan mengambil hal positif dari film tersebut 

Kehadiran film Nussa juga ibarat Oase di tengah minimnya aktivitas anak di tengah pandemi. Daripada menghabiskan waktu berjam-jam unyuk bermain gadget atau di sosial media lebih baik menonton film sarat pesan edukasi seperti Film Nussa. 

Ditengah banyak film yang kurang mendidik, kisah percintaan atau film horor dengan kemasan "konten dewasa"yang tidak jelas dimana dulu menghiasi bioskop tanah air. Film Nusa seakan lebih maju dari sisi cerita dan pesan. 

Bahkan tidak menutup kemungkinan setelah menonton film ini lalu tumbuh cita-cita anak untuk menjadi animator dikemudian hari. Jika ini terjadi, Indonesia kelak bisa menjadi negara yang diperhitungkan dalam industri animasi selain Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Malaysia dan India. 

***

Kehadiran Film Nussa seakan menjawab impian saya untuk menyaksikan sebuah animasi karya anak bangsa. Sebelumnya memang sempat takjub dimana Film Upin-Ipin dari Malaysia berhasil menarik minat penonton dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa. 

Film Upin-Ipin memang tidak hanya menarik dari sisi animasi namun juga sarat pesan positif. Kini Nussa seakan menjadi karya anak bangsa yang bisa disejajarkan dengan Upin-Ipin karena juga didukung animator bertalenta. 

Namun minimnya kesempatan dan ruang karya bagi animator tanah air membuat kita tertinggal dari negara tetangga

Kini hadirnya Film Nussa bisa menjadi cikal berkembangnya film animasi yang kian berbobot dan merebut pasar tanah air dan dunia. 

Yuk, selagi masih diputarkan di bioskop tanah air. Ajak putra-putri menonton Film Nussa. Sobat Kompasiana yang telah menonton Film Nussa, yuk sharing di kolom komentar tentang pengalamannya. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun