Saya selalu memberi ruang untuk sopir melakukan hal disukai selama menyetir. Pengalaman ketika dulu ada kunjungan kerja dari Pasuruan (Jawa Timur) ke Jepara (Jawa Tengah) yang butuh waktu perjalanan hingga 9 jam via jalur Pantura. Saat itu saya meminta sopir kantor untuk mengantar saya ke lokasi.Â
Saya membebaskan sopir kantor memutar lagu dangdut hingga lagu India yang lagunya kurang saya sukai. Namun saya tidak ingin egois karena dengan hal itulah sopir kantor bisa fokus menyetir hingga selamat pulang pergi.Â
Menghilangkan Mindset untuk Waspada
Kadang sopir tertanam mindset, hilangkan semua pikiran negatif selama menyetir.Â
Bagi saya justru sisakan sedikit mindset negatif agar kita tetap waspada dan mawas diri selama menyetir. Saya selalu menanamkan dalam diri ketika menyetir atau menyarankan orang lain yang bertindak sebagai sopir agar selalu mawas diri.Â
- Seandainya kita mengebut tiba-tiba ban mobil pecah pasti mobil akan oleng.Â
- Ketika mengebut tiba-tiba muncul hewan menyeberang di jalan dan kita menjadi kaget dan susah mengontrol kendaraan.Â
- Kita mengebut tiba-tiba ada lubang dalam di depan mata. Apakah kita masih sempat menghindar?Â
- Ketika mengebut namun ternyata mobil di depan kita mengerem mendadak tentu potensi terjadi kecelakaan beruntun besar.Â
Cara pikir inilah yang kemudian membuat saya berpikir ulang jika mengendarai kendaraan di atas kecepatan yang diizinkan dalam tol. Inilah yang membuat saya berhasil selamat ketika terjadi kecelakaan beruntun pada kemarin siang.Â
Beberapa mobil di depan saya terlihat bergerak dengan kecepatan tinggi di jalan tol. Tiba-tiba ada mobil yang mengerem mendadak dan terjadilah kecelakaan beruntun hingga 7 mobil mengalami kerusakan. Ini karena mereka tidak memiliki waktu untuk mengerem dan menghindari kecelakaan.Â
Saya bisa lolos dari kecelakaan karena tetap menjaga jarak dan menghindari kecepatan diatas rata-rata khususnya diatas 100 km/jam.
Mengebut memang akan menghemat waktu kita di jalan bahkan tidak jarang menjadi pembuktian diri si sopir dalam keterampilan menyetir. Hal kesal ketika mengebut justru dijadikan sebagai pemacu andrenalin karena ada kepuasan sendiri bisa menyalip dan mengendarai kendaraan dengan super cepat.Â
Nyatanya nyawa kita hanya ada 1. Kelalaian dan kecerobohan dalam berkendara bisa menjadi penyebab hilangnya nyawa kita di jalan karena sebuah kecelakaan.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!