Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan Sepelekan Tata Rias dan Busana dalam Interview Kerja

13 Oktober 2021   09:20 Diperbarui: 13 Oktober 2021   16:05 1537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya memperhatikan tata rias dan busana sebelum interview | Sumber: Shutterstock via money.kompas.com

Hari ini ada hal menarik ketika saya melintas salah satu perusahaan ketika berangkat kerja. Ada banyak pelamar kerja tengah mengantri di gerbang perusahaan dengan busana khas pencari kerja menggunakan kemeja putih dan celana kain hitam. 

Hal ini mengingatkan saya saat dulu berstatus pencari kerja (job seeker) atau ketika merekrut karyawan baru. 

Saya justru tertarik mengulas seberapa penting tata riasan dan busana pencari kerja ketika memasuki masa interview kerja. 

Saya percaya bahwa sesi interview sangat menentukan selama proses rekrutmen. Tidak jarang sesi ini menggugurkan banyak kandidat atau justru menjadi sesi final menentukan kandidat yang dipilih oleh perusahaan. 

Selama pengalaman saya saat menjadi interviewer, tidak jarang pelamar kerja menyepelekan penampilan saat tahap seleksi interview. 

Ada pertanyaan dalam hati ketika melihat penampilan pelamar kerja khususnya yang terkesan kurang persiapan saat diundang interview. 

Apakah mereka sehari-hari memang cuek terhadap penampilan?

Apakah mereka bangun kesiangan sehingga tidak maksimal dalam penampilan? 

Apakah mereka hanya iseng-iseng semata untuk ikut seleksi kerja? 

Apakah mereka kurang memahami cara memberikan kesan menarik pada perjumpaan pertama? 

Saya sempat bertanya pada rekan-rekan HRD bagaimana pandangan mereka terhadap tata rias dan penampilan interview kandidat. 

Apakah akan mempengaruhi penilaian mereka saat interview? 

Kandidat Yang Tengah Seleksi Kerja | Sumber TopCareer.id
Kandidat Yang Tengah Seleksi Kerja | Sumber TopCareer.id

Saya tertarik dengan jawaban seorang rekan, undangan interview ibarat kita datang ke rumah calon mertua. Pasti kita akan berusaha menampilkan terbaik seperti memilih busana yang dianggapnya bagus, menggunakan parfum, riasan dan aksesoris pendukung bahkan jika bisa membawakan sesuatu untuk calon mertua. 

Tujuannya agar penilaian calon mertua pada kita dalam kategori baik, memberikan kesan mendalam atau bahkan diterima sebagai calon menantu. 

Seperti itu pulalah proses interview, kita berharap bertemu kandidat yang well prepared atau dengan persiapan baik untuk menarik perhatian dan menciptakan kesan bahwa dirinyalah kandidat yang dicari perusahaan. 

Apa yang perlu diperhatikan oleh pelamar agar bisa maksimal dalam berpenampilan? 

Berdandanlah Tapi Jangan Berlebihan (Menor)

Bagi para wanita berdandan seakan menjadi keharusan karena mereka ingin tampil cantik dan menarik. 

Memang ada profesi yang mengharapkan kandidat untuk bisa tampil cantik dan menawan seperti SPG, Customer Service, Resepsionis, Presenter, MC, Pramugari dan Teller Bank. 

Saya menyarankan jika pun ingin tampil menarik sebaiknya menggunakan rias yang sewajarnya atau bahkan kandidat bisa meminta pendapat teman atau keluarga apakah riasan wajah sudah pas atau menarik. 

Jika memungkinkan bisa juga belajar melalui internet atau YouTube. Ada banyak kanal YouTube yang memberikan tutor cara berhias yang pas untuk melamar kerja. 



Saya pernah memiliki pengalaman ketika hendak interview kandidat untuk posisi admin. Ada salah satu kandidat yang mencolok dari kandidat lainnya. 

Saya memang tidak mengerti cara atau jenis make up wanita. Namun saya menilai make up sang kandidat berlebihan. Terlihat mukanya begitu tebal dengan bedak yang menyebabkan warna riasan wajah berbeda dengan warna kulit tubuh dan tangan. 

Bagi saya ada posisi yang tidak perlu menggunakan riasan wajah berlebihan. Saya justru menyukai kandidat yang make up sederhana namun bisa memancarkan aura positif, semangat, dan pintar. 

Jika tujuan kandidat yang bermake-up untuk menarik perhatian. Selamat, tujuan si kandidat berhasil. Namun akan menjadi jomplang ketika sesi interview ternyata si kandidat kurang banyak mengetahui posisi yang dilamar. 

Gunakan Aksesoris Yang Pas

Ada pengalaman lain ketika saya meng-interview kandidat untuk bagian distribusi. Ada kandidat muda sepertinya baru 1-2 tahun lulus kuliah. Hal yang menyita perhatian saya adalah aksesoris yang digunakan. 

Dirinya menggunakan anting magnet di telinga serta menggunakan aksesoris gelang bracelet. Saya menyadari bahwa ada pepatah, "Don't judge a book by its cover".

Sejatinya interviewer pun hanyalah manusia biasa yang tetap menggunakan sisi subyektifitas, insting dan pengalaman. 

Apabila sobat Kompasiana di posisi saya mendapatkan kandidat dengan penampilan seperti itu? Apa yang akan dilakukan? 

Entah kenapa sebaiknya aksesoris saat interview pun perlu di perhatikan. Ini karena kesan pertama akan membuat penilaian sendiri bagi orang lain. 

Kandidat perempuan pun juga sering menggunakan aksesoris yang kurang sesuai seperti anting yang besar, pita rambut, kalung dengan pernak-pernik dan sebagainya. 

Ada penilaian tersendiri jika saya bertemu dengan kandidat yang menggunakan aksesoris yang kurang pas. Penilaian seperti kurang dewasa, suka kebebasan, ekspresif, dan ingin tampil beda. 

Cara terbaik perhatikan kandidat lain atau menonton acara yang memperlihatkan orang datang dalam sesi interview. 

Aksesoris yang sebaiknya digunakan seperti jam tangan, sabuk, dasi bagi pria yang membutuhkan penampilan formal, sepatu yang sesuai dengan pakaian dan sebagainya. 

Gunakan Parfum yang Pas

Tidak ada salahnya kandidat juga memperhatikan keharuman diri. Hal yang paling dibenci saat meng-interview kandidat adalah ketika sadar si kandidat memiliki aroma tubuh menyengat dan tanpa menggunakan parfum. 

Sejujurnya ini akan menjadi catatan buruk bagi si pelamar. Cobalah mengeluarkan dana sedikit untuk membeli parfum yang pas saat interview. 

Penggunaan Parfum Untuk Mendukung Penampilan. | Sumber: depositphotos.com
Penggunaan Parfum Untuk Mendukung Penampilan. | Sumber: depositphotos.com

Saya menekankan parfum aroma yang pas artinya tidak juga terlalu menyengat di hidung atau aroma yang kurang segar. Biasanya ini sering dilakukan oleh kandidat perempuan. 

Parfum yang digunakan perempuan banyak yang beraroma kuat bahkan orang dengan jarak 4 meter pun sudah bisa mencium.

Bayangkan ketika sesi interview di ruangan tertutup dan jarak antara interviewer dan kandidat kurang dari 2 meter. Suasana ini akan begitu menyiksa dan tidak jarang interviewer ingin segera menyudahi proses interview dengan si kandidat. 

Aroma parfum pun akan sangat mengganggu. Saya menyarankan gunakan aroma yang soft dan segar. Ini akan membuat proses interview menjadi lebih nyaman. 

Jangan Terpaku Pada Pakaian Putih Hitam

Entah kenapa ketika ada undangan interview, banyak kandidat yang menggunakan pakaian kemeja putih dan bawahan kain hitam. Pakaian ini seakan sudah menjadi patokan saat proses interview. 

Pakaian Yang Cocok Untuk Interview Kerja Untuk Pelamar Wanita | Sumber Happiness
Pakaian Yang Cocok Untuk Interview Kerja Untuk Pelamar Wanita | Sumber Happiness

Seandainya perusahaan hanya menuliskan menggunakan pakaian bebas rapih atau tidak mencantumkan jenis pakaian khusus saat interview. Saya sarankan hindari pakaian putih hitam. 

Alasan khusus karena tidak jarang ketika menggunakan pakaian putih hitam muncul penilaian kandidat adalah fresh graduate. 

Biasanya jika orang tersebut sudah memiliki pengalaman akan memilih menggunakan pakaian yang lebih merepresentasikan dirinya. 

Saya justru jika datang ke proses interview lebih suka menggunakan pakaian kemeja warna biru atau krem. Menggunakan pakaian cerah seakan memancarkan aura semangat dan antusias. 

***

Sesi interview seakan menjadi momen sakral bagi kandidat pencari kerja. Namun tidak jarang masih ditemukan kandidat yang cuek dengan penampilan atau kurang maksimal dalam interview. 

Hal disayangkan jika hal sepele ini justru membuat interviewer tidak melirik si kandidat. Sebaiknya kandidat bisa memperhatikan segala hal khususnya tata riasan dan cara berpakaian saat seleksi interview. 

Beberapa hal di atas bisa dijadikan referensi untuk memperbaiki diri. Seandainya sobat Kompasiana ada masukan lainnya, silakan sharing di kolom komentar agar bisa semakin melengkapi. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun