Ironisnya ketika kita mempercayakan handphone yang rusak untuk diperbaiki oleh tukang service handphone. Justru menjadi sebuah malapetaka bagi dirinya.Â
Si tukang service handphone nakal ada yang berani membuka galeri dengan tujuan ingin tahu, iseng atau berkedok ingin mengecek performa handphone.Â
Ada kejadian tak terduga yang pernah saya baca dari salah satu situs berita. Foto privasi pemilik handphone justru disalin oleh oknum nakal selagi handphonenya tengah diperbaiki.Â
Hal tidak terduga, foto tersebut disebarluaskan bahkan ada ancaman pemerasan dari oknum nakal kepada si pemilik galeri.Â
Teman saya pernah cerita rekan sesama profesi tukang service handphone bahkan menemukan foto dan video pasangan muda yang tengah berbulan madu yang mereka dokumentasikan untuk pribadi.
Ini sebenarnya hal yang melanggar etika dan bisa melanggar privasi personal namun justru tidak disasari oleh si pemilik handphone.Â
Tips : Sebaiknya pastikan dulu galeri kita aman dari hal-hal yang bersifat privasi. Saat ini ada banyak aplikasi yang bisa memproteksi dengan membatasi akses untuk membuka file atau folder dalam handphone.Â
Jika handphone terdapat memori eksternal. Sebaiknya memori tersebut diambil dan jangan ditinggalkan dengan handphone. Banyak oknum nakal yang iseng ingin tahu isi dari memori handphone baik internal dan eksternal si pengguna.
Biaya Perbaikan Diluar Perkiraan
Hal apes adalah ketika kita tidak terlalu mengerti tentang sparepart handphone serta bersikap terlalu lugu atau polos. Tidak jarang oknum memanfaatkan kepolosan si pemilik dengan mengakal-akali kerusakan handphone.Â
Misalkan ada konsumen panik karena handphone tiba-tiba mati setelah terkena air. Si oknum yang melihat ada peluang bisa menginformasikan berbagai kerusakan fiktif.Â
Padahal dia tahu handphone yang mati tersebut masih bisa diperbaiki dengan langkah sederhana misalkan semua komponen dikeringkan atau cukup mengecek komponen dalam handphone dan mengganti jika ada yang konslet.Â