Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Siapkah Orangtua Menghadapi Kekritisan, Rasa Ingin Tahu, dan Kecerdasan Buah Hati?

22 September 2021   19:40 Diperbarui: 23 September 2021   13:13 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak yang Memiliki Rasa Ingin Tahu Tinggi | Sumber: Freepik/jcomp

Keluarga adalah Sekolah Pertama Bagi Anak

Jangan pernah lupa bahwa orangtua adalah guru pertama bagi si anak. Bagaimana mereka belajar berjalan, berbicara hingga memberikan informasi yang dibutuhkan. 

Seharusnya orangtua tidak perlu kaget atau bereaksi berlebihan jika anak terlalu kritis dan rasa ingin tahu terlalu besar. 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Orangtua? 

Bagi saya, jangan pernah melarang anak saat bertanya ataupun kritis terhadap suatu hal. Ada dampak besar ketika orangtua melarang atau mengabaikan pertanyaan anak. 

Menguntip dari sebuah artikel, dampak terburuk yang dapat terjadi yaitu anak tidak akan berani untuk bertanya dan sering kali bersikap defensif atau tidak mau bercerita pada orangtuanya sendiri, bahkan ketika ditanya sekalipun (Sumber Klik Di sini). 

Hal bijak yang dapat dilakukan oleh orangtua menyikapi kondisi ini antara lain :

1. Perbanyak Menggali Informasi dan Edukasi

Kesalahan orangtua yang ketap terjadi, yaitu merasa di usianya sudah tidak perlu lagi meng-update informasi atau pengetahuan yang dulu sempat dipelajari masa sekolah. 

Alhasil ketika muncul pertanyaan dari si anak, orangtua langsung gelagapan untuk menerangkan atau menjawab.

Orangtua yang Mendampingi Anak Belajar. Sumber: bimba-aiueo.com
Orangtua yang Mendampingi Anak Belajar. Sumber: bimba-aiueo.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun