Generasi milenial dan Generasi X, Y dan Z masih menjadikan bahasa inggris sebagai target utama dalam penguasaan bahasa asing setelah bahasa ibu.Â
Ini dikarenakan bahasa inggris memang telah menjadi bahasa internasional, persyaratan dalam beasiswa atau tes kerja hingga dianggap keren jika masih muda namun fasih dalam bahasa inggris.Â
Namun seiring waktu kemampuan bahasa Jepang pun mulai dilirik oleh generasi muda. Munculnya anime, manga, drama Jepang hingga J-Pop seakan menjadi faktor pendorong meningkatnya jumlah peminat generasi muda dalam mempelajari bahasa jepang.Â
SMA saya dulu di Bali bahkan memadukan nilai-nilai pengembangan pembelajaran Jepang. Tidak heran sejak kelas 1 SMA, kami mendapatkan pembelajaran bahasa Jepang langsung oleh Sensei atau native speaker dari Jepang.Â
Hayakawa dan Keiko Sensei, sepasang suami istri asli Jepang yang menjadi guru pengajar bahasa jepang di sekolah saat itu. Berusia nyaris 70 tahun tapi terlihat sangat bugar. Saya ingat sensei tidak ragu memarahi kami jika ketahuan mencontek saat ada ujian penulisan Jepang.Â
Belajar tulisan Hiragana kemudian meningkat ke Katakana hingga Kanji menjadi tantangan tersendiri. Mencoba mengucapkan kata sederhana mulai Hajimemashite (Salam Kenal); Arigatou Gozaimasu (Terima Kasih), Ohayou gozaimasu (Selamat Pagi); Sayounara (Selamat tinggal / Selamat jalan); Oyasumi nasai (Selamat tidur) dan sebagainya seakan menjadi hal yang menarik untuk dipelajari.Â
Meski bahasa Jepang belum termasuk dalam bahasa resmi PBB namun mempelajari bahasa Jepang memiliki peluang dan daya tarik tersendiri. Apa saja itu
1. Tingginya Peluang Kerja di Sektor Industri
Sudah rahasia umum jika banyak perusahaan Jepang yang melebarkan bisnis hingga ke Indonesia. Sebut saja Mitsubishi, Otsuka, Toyota, Ajinomoto, Nissan, Hitachi dan masih banyak lagi.Â