Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Lakukan Hal Ini agar Terbebas dari Perundungan di Kantor

4 September 2021   12:54 Diperbarui: 5 September 2021   08:00 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus perudungan kembali menjadi topik hangat di masyarakat setelah seorang karyawan KPI Pusat melaporkan kejadian perudungan yang dilakukan rekan-rekan kerja di tempat kerja. Tidak main-main si korban merilis oknum pelaku lebih dari 4 orang. 

Hal miris karena korban adalah seorang pria yang sudah menikah mengalami perudungan hingga pelecehan seksual selama bertahun-tahun. Bahkan korban mengalami depresi karena seakan tidak ada pihak yang menangani serius permasalahannya. 

Umumnya perudungan banyak terjadi di sekolah dimana pelaku masih berusia anak-anak hingga remaja. Ini karena kelabilan emosi hingga belum matang cara berpikir. Wajar jika banyak terjadi perundungan di dunia pendidikan. 

Kasus yang terjadi di KPI Pusat justru membuka pikiran saya bahwa ternyata usia, pendidikan tinggi hingga pengalaman tidak menjadikan seseorang berpikir bijak. Nyatanya masih ada oknum yang suka melakukan perundungan baik verbal maupun fisik kepada pihak lain. 

Tempat kerja seakan belum menjadi tempat aman bagi setiap karyawan. Banyak hal sederhana yang justru menjadi bagian dari perundungan di kantor

Memberikan sebutan khusus kepada rekan kerja seperti Si Dungu, Si Lelet, Si Hitam, Si Gigi Behel, dan sebagainya nyatanya adalah bentuk perundungan verbal. Banyak karyawan yang memberikan label khusus pada rekan kerja tanpa mereka sadari ini termasuk bullying serta memengaruhi psikis si korban. 

Ada pula perundungan dalam bentuk tindakan seperti tugas kantor sengaja dihapus oleh rekan kerja, ban kendaraan dibuat kempes, menyembunyikan barang milik rekan kerja hingga membuat si pemilik panik atau mengerjai teman yang latah dalam kurun waktu lama juga bisa saya kategorikan bagian dari perundungan di kantor.

Rekan Kerja Yang Dibully di Kantor. Sumber Woop.id
Rekan Kerja Yang Dibully di Kantor. Sumber Woop.id

Apakah ada cara terhindar dari hal ini? 

Beberapa orang disekitar saya pernah menceritakan bagaimana dirinya terbebas dari perundungan di tempat kerja. Awalnya mereka juga menjadi korban namun situasi sudah berubah 180 derajat. Berikut tindakan yang bisa kita lakukan apabila kini menjadi korban perundungan. 

1. Ubah Karakter Personal

Mayoritas korban perundungan memiliki sifat introvert, terlihat lemah, dan banyak kekurangan dalam dirinya. Pelaku bullying akan suka jika target terlihat lemah atau tak berdaya. 

Solusi adalah ubah karakter tersebut. Ini yang dilakukan oleh atasan saya saat masih kerja di Bali. Atasan saya ini adalah sosok wanita yang galak dan cerewet. Namun ternyata atasan saya ini pernah cerita tentang masa lalunya. 

Ia mengatakan dulu sempat menjadi korban bullying oleh rekan kerja wanita yang sudah senior serta sering digoda oleh rekan kerja cowok. Selama beberapa bulan dirinya menjadi bahan candaan, godaan, dan bullying oleh senior. 

Akhirnya dirinya sadar bahwa ketidakberdayaan justru akan membuatnya menjadi tidak nyaman. Secara bertahap dirinya mengubah karakter dengan mulai menegur dan memberontak ke rekan cowok yang sering menggodanya serta mulai terlihat galak dan bawel. 

Seiring waktu perubahan karakter ini berhasil. Bullying dan godaan berangsur berkurang dan kemudian menghilang. Saya mengganggap cara ini bisa dilakukan. 

Catatan :

Jangan jadi sosok lemah di pandangan orang lain.

Oknum mungkin bermaksud bercanda ketika menggoda atau membully seorang rekan kerja. Namun ketika tidak ada perlawanan maka akan ada anggapan bahwa sosok ini sangat tepat untuk objek candaan. 

2. Tingkatkan Prestasi dalam Karier

Seorang senior saya saat di kantor pusat Jakarta sempat menjadi obyek bullyian. Teman cowok di kantor emang sering mengolok-olok dirinya bahkan ketika ada kegiatan kebersamaan jarang mengajak senior saya ini untuk gabung. 

Ada rasa kasihan sebenarnya namun saya masih berstatus junior. Namun ada hal positif yang bisa saya dapatkan dari kejadian ini. Si senior membuktikan dirinya di kantor melalui kinerja. 

Seiring waktu karier si senior menanjak hingga menjadi supervisor dan orang-oramg yang dulu sering membully kini adalah bawahannya. Tentu ini menjadi momen yang ditunggu oleh senior saya ini. 

Karier cemerlang bisa menjadi cara untuk menghindarkan diri dari perundungan di tempat kerja. Ketika kita memiliki suatu posisi di kantor, orang akan menjadi lebih segan. 

Catatan :

Ulat pun kelak akan berubah jadi kupu-kupu Indah.

Pada kasus senior saya ini dirinya menunjukan bahwa dulu mungkin dirinya hanyalah dianggap layaknya seekor ulat yang terlihat menjijikkan, pantas dijauhi atau hanyalah sosok yang kecil. 

Namun dengan usaha dan proses panjang ia pun bisa berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Sosok baru yang kini banyak dicari dan disukai oleh manusia. Dulu dibully kini berbalik menjadi atasan. 

Kondisi tentu membuat sosok yang dulu membully menjadi mawas diri karena khawatir si atasan sakit hati dan memberikan kerjaan berlebih atau memberikan penilaian buruk pada orang-orang yang dulu sering membully-nya sebagai balas dendam. 

3. Beri Tindakan Kecil

Bagi sosok karyawan introvert tentu berkumpul dengan rekan kerja lain atau berada di situasi ramai akan membuat dirinya canggung dan tidak nyaman. 

Tidak jarang rekan kerja akan memberikan penilaian sendiri seperti tidak mau berbaur, terkesan ekslusif, sosok aneh dan tidak asyik. Kondisi ini yang menyebabkan sosok introvert sering dibully di manapun berada. 

Cara bijak yang bisa dilakukan oleh sosok introvert agar tidak menjadi objek bullyan adalah bisa melakukan hal kecil namun tulus. 

Berbagi Pizza dengan Rekan Kantor. Sumber LiveOlive 
Berbagi Pizza dengan Rekan Kantor. Sumber LiveOlive 

Contoh tindakan seperti membawakan gorengan atau cemilan untuk teman kantor. Membelikan pizza untuk dibagi-bagikan ke teman kerja atau membawakan oleh-oleh ketika dari bepergian. 

Di kantor pun ada sosok yang dikenal pendiam namun dirinya suka membawakan makanan atau cemilan untuk rekan di kantor. Terkesan sederhana namun teman kantor mengapresiasi tindakan ini. 

Meski jarang berinteraksi dengan sesama rekan kantor namun rekan kerja memahami sifat introvert dan justru mengganggap dirinya sosok pendiam yang baik dan ramah. Tidak ada rekan kerja yang membully dirinya bahkan mereka inisiatif membuka pembicaraan karena paham rekannya ini pemalu. 

Catatan :

Ketika tidak bisa menjadi matahari maka jadilah rembulan yang tetap memberi sinar meski di malam hari.

Sosok introvert mungkin menyadari dirinya akan kesusahan menjadi sosok yang asyik atau supel di kantor. Namun bukan berarti kehadirannya tidak bisa dirasakan. Cukup bertindak kecil namun bisa memberikan pengaruh pada rekan-rekan di kantor. 

4. Jadilah Pahlawan Kala Dibutuhkan

Memang tidak dipungkiri ketika menjadi korban bully atau perundungan akan menciptakan rasa sakit hati, kesal, dan ingin balas dendam. 

Membantu Menjelaskan Suatu Hal Kepada Rekan Kerja. Sumber Jawaban.com
Membantu Menjelaskan Suatu Hal Kepada Rekan Kerja. Sumber Jawaban.com

Namun saya mengapresiasi jika kita bisa tetap berbuat baik meski sempat mengalami perundungan. Justru ketika kita bisa membantu orang yang membully kita ketika dirinya mengalami suatu musibah atau kesulitan. Bisa jadi situasi akan berubah 180 derajat secara cepat. 

Saya pernah mengalami kondisi saat jadi sales di toko HP. Senior saya mengalami kesulitan karena diminta melayani konsumen bule karena keterbatasan bahasa asing. Senior saya bahkan sampai keringat dingin menjelaskan kelebihan dan fitur HP yang ditawarkan. 

Saya yang kasihan berusaha membantu menjelaskan kepada si konsumen bule hingga akhirnya deal untuk membeli. Senior saya merasa terbantu dan terharu karena saya seakan menjadi pahlawannya saat itu. 

Padahal dulu saya sempat kesal dengan si senior karena pelit pengetahuan dan seakan menjauhi para junior di tempat kerja karena mengganggap saingan. 

Sejak saat itu hubungan saya dengan si senior berjalan baik dan bahkan sering mentraktir saya ketika bekerja. 

Contoh sederhana misalkan orang yang sering bertindak semena-mena kepada kita tiba-tiba stres istri akan melahirkan dan dirinta tidak punya uang pegangan. 

Kita yang sempat dibully namun tetap berempati dan berkenan meminjamkan tabungan untuk biaya bersalin. Atau kita memberikan boncengan kepada senior yang judes ketika armadanya rusak di jalan. Ini adalah tindakan yang seakan membuat kita menjadi pahlawan yang tidak terduga

Catatan :

Jika ada yang melemparmu dengan kerikil, balaslah dengan mangga.

Memang butuh hati yang tulus untuk melupakan pengalaman pahit dan berbuat baik pada orang yang telah menyakiti. Namun justru ketika kita membalas dengan sebuah kebaikan. Bisa jadi ini membuat hubungan berubah jadi teman. 

***

Kasus perundungan memang masih banyak terjadi di sekitar kita seperti di kantor. Namun bukan berarti perundungan tidak bisa kita hilangkan atau singkirkan. 

Ada beberapa cara yang bisa dicoba agar yang semula mengalami jadi korban berubah jadi teman. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun