Mayoritas korban perundungan memiliki sifat introvert, terlihat lemah, dan banyak kekurangan dalam dirinya. Pelaku bullying akan suka jika target terlihat lemah atau tak berdaya.Â
Solusi adalah ubah karakter tersebut. Ini yang dilakukan oleh atasan saya saat masih kerja di Bali. Atasan saya ini adalah sosok wanita yang galak dan cerewet. Namun ternyata atasan saya ini pernah cerita tentang masa lalunya.Â
Ia mengatakan dulu sempat menjadi korban bullying oleh rekan kerja wanita yang sudah senior serta sering digoda oleh rekan kerja cowok. Selama beberapa bulan dirinya menjadi bahan candaan, godaan, dan bullying oleh senior.Â
Akhirnya dirinya sadar bahwa ketidakberdayaan justru akan membuatnya menjadi tidak nyaman. Secara bertahap dirinya mengubah karakter dengan mulai menegur dan memberontak ke rekan cowok yang sering menggodanya serta mulai terlihat galak dan bawel.Â
Seiring waktu perubahan karakter ini berhasil. Bullying dan godaan berangsur berkurang dan kemudian menghilang. Saya mengganggap cara ini bisa dilakukan.Â
Catatan :
Jangan jadi sosok lemah di pandangan orang lain.
Oknum mungkin bermaksud bercanda ketika menggoda atau membully seorang rekan kerja. Namun ketika tidak ada perlawanan maka akan ada anggapan bahwa sosok ini sangat tepat untuk objek candaan.Â
2. Tingkatkan Prestasi dalam Karier
Seorang senior saya saat di kantor pusat Jakarta sempat menjadi obyek bullyian. Teman cowok di kantor emang sering mengolok-olok dirinya bahkan ketika ada kegiatan kebersamaan jarang mengajak senior saya ini untuk gabung.Â
Ada rasa kasihan sebenarnya namun saya masih berstatus junior. Namun ada hal positif yang bisa saya dapatkan dari kejadian ini. Si senior membuktikan dirinya di kantor melalui kinerja.Â
Seiring waktu karier si senior menanjak hingga menjadi supervisor dan orang-oramg yang dulu sering membully kini adalah bawahannya. Tentu ini menjadi momen yang ditunggu oleh senior saya ini.Â