Contoh lowongan Staff HRD. Umumnyaakan dijelaskan kriteria yang diinginkan misalkan wanita, usia maksimal 35 tahun, lulusan S1 hukum/psikologi dan minimal pengalaman 1 tahun.Â
Ketika muncul lowongan serupa dengan membebaskan siapa saja untuk melamar. Saya mengganggap lowongan ini terindikasi palsu. Perusahaan pasti akan kelimpungan jika menerima ratusan atau ribuan surat lamaran yang tidak sesuai kualifikasi.Â
Selain itu perusahaan yang benar butuh seseorang di posisi tersebut berharap mendapatkan kandidat terbaik. Kita patut antisipasi jika perusahaan terlalu menyepelakan hal seperti ini.Â
2. Meminta Uang Administrasi
Bukan rahasia umum bahwa ada oknum yang mengatasnamakan karyawan perusahaan atau justru orang dalam yang mengiming-imingi peserta untuk bisa lolos dengan syarat membayar uang administrasi.Â
Nominal pun beragam ada yang mulai ratusan ribu bahkan jutaan rupiah. Iming-imingan ini justru menjadi daya tarik bagi pelamar yang memang butuh kerjaan cepat, memiliki imoian kerja di perusahaan tersebut atau malas ikut proses seleksi.Â
Ironisnya, banyak calon pelamar merasa tertipu. Ada pelamar yang stres tertipu oknum yang mengaku orang kanan manager HRD perusahaan ternama. Ketika sudah memberikan uang jutaan rupiah, oknum tersebut menghilang dan tidaknbisa dihubungi lagi.Â
Kisah serupa juga banyak menghiasi forum pencari kerja. Ada lowongan kerja yang meminta calon pelamar datang untuk sesi interview oleh HRD. Interview dilakukan di sebuah ruko yang berbeda alamat baik dari nama perusahaan ataupun alamat perusahaan yang dilamar.Â
Dalih bahwa perusahaan bergerak di ranah outsourcing. Oknum HRD ini mencoba melakukan sesi interview secara normal dengan iming-iming jika diterima bekerja,pelamar akan mendapatkan gaji yang cukup menggiurkan.
Disayangkan oknum HRD meminta pelamar untuk membayar sejumlah uang untuk keperluan administrasi seperti materai,seragam kerja hingga proses ijin ke perusahaan.Â