Ingin Tampil Memukau Melalui Presentasi? Lakukan Tips Ini

Momen Presentasi Di Depan Anak SD. Dokumentasi Pribadi

Saya rela menggoceh uang untuk membeli berbagai snack sebagai hadiah bagi mereka yang bertanya, berhasil menjawab kuis yang saya berikan atau mendengarkan pemaparan dengan serius. Bahkan junior saya ketika tahu saya yang mengisi materi presentasi, sangat antusias dan tidak sungkan bertanya, kak ada hadiah gak? Sederhana tapi menjadi tanda mereka antusias dengan kehadiran dan presentasi saya. 

Jikalau audience saya lebih tua seperti saat sidang kompre dan skripsi saat kuliah atau klien saat kerja. Saya menggunakan teknik pemaparan yang lebih terperinci, memperhatikan EYD dan langsung to the point. Ini karena tipe ini suka hal tanpa basa basi dan langsung pada topik permasalahan. 

Analisa apa tujuan presentasi

Mengingat saya menyukai lomba karya tulis dan harus mempresentasikan karya. Maka jikalau presentasi ditujukan untuk menggapai sebuah prestasi. 

Saya cenderung suka melakukan presentasi ala motivator, menggunakan bahasa yang lugas, memperhatikan gesture dan bahkan membawa alat penunjang presentasi seperti pointer dan atau prototype. 

Pointer menjadi senjata saya saat presentasi. Keren rasanya ketika menyampaikan materi dengan penuh kharisma, mengganti slide sendiri tanpa perlu dibantu dan menandai poin utama pada layar melalui sinar merah di pointer. 

Audience biasanya akan kagum dengan persiapan saya seperti ini. Saya juga adakala membawa prototype untuk membantu menggambarkan ide saya. Contoh ketika saya mempresentasikan gagasan souvenir rumah multifungsi. 

Saya membuat sendiri prototype souvenir berbentuk rumah dengan desain batik yang dilengkapi fungsi kalendar manual dan jam. Prototype ini dirancang untuk rekomendasi souvenir kantor pajak. Adanya prototype ini membuat saya dan team menyabet juara 1 lomba desain souvenir pajak saat itu. 

Disisi lain jikalau tujuan presentasi untuk transfer pengetahuan contoh presentasi materi dari dosen ke mahasiswa, guru ke murid, antar rekan kelompok atau atasan ke bawahan. Presentasi tidak perlu terlalu banyak animasi dan efek. 

Terlalu banyak animasi atau efek digital justru terkesan kekanak-kanakan daridapa rasa kagum. Tentu akan sedih ketika sudah bersusah payah membuat efek dan animasi yang super ribet justru audience menilainya lebay. Mereka suka yang sederhana namun informasi tersampaikan dengan baik.