Saya kaget ketika membaca berita bahwa sangat banyak penderita Covid-19 yang meninggal selama Isolasi Mandiri.Â
Menguntip data dari artikel Kompas pada 14 Juli 2021, diinfokan setidaknya ada 548 meninggal selama melakukan isolasi mandiri di wilayah Jawa Barat (Berita selengkapnya klik di sini).
Tidak jarang mereka yang terpapar virus Covid-19 adalah para perantau, anak kuliah yang tinggal kos, sosok yatim piatu atau individu yang memiliki sifat introvert.Â
Orang di sekitar mungkin tidak tahu bahwa ada seseorang di sekitarnya yang tengah melakukan isolasi mandiri dan tanpa ada keluarga/kerabat yang mendampingi.Â
Dukungan sederhana yang bisa dilakukan adalah membantu kebutuhan mereka (korban terpapar virus Covid-19) yang berjuang seorang diri di tengah isolasi mandiri. Anggaplah mereka sebagai rekan atau keluarga sendiri.Â
Isolasi mandiri artinya ruang lingkup mobilitas mereka terbatas. Bisa jadi mereka tidak mampu ke pasar membeli kebutuhan sehari-hari, mengambil uang di atm untuk membeli sesuatu atau bahkan sekedar membeli obat.Â
Ketika kita tahu ada seseorang dengan kasus seperti ini. Tawarkan diri apa yang bisa kita bantu atau bahkan kita berinisiatif membantu memenuhi kebutuhan mereka.Â
Saya salut pada kisah diawal tulisan di mana ada warga sekitar yang bergantian memberikan makanan kepada keluarga yang tengah isolasi mandiri.Â
3. Jangan Intimidasi dan Bentuk Mindset Positif
Orang yang mengintimidasi pastilah mereka yang terlalu over protektif dan belum merasakan sebagai orang yang terkena penyakit Covid-19.Â
Kasus video warga yang mengintimidasi tetangganya yang tengah isolasi mandiri adalah bukti bahwa masih ada sekelompok orang yang tidak memiliki empati.Â