Janice Pradipta dan Benita Pradipta Setyawa dari Rumah Busana Maquinn Couture menjadi contoh kecil dimana desainer kebanggaan Indonesia berhasil memukau tamu dengan memperagakan busana perpaduan batik di Milan Fashion Week (MFW) yang diselenggarakan di Palazzo Visconti, Milan, Italia pada tahun 2020 lalu (sumber klik disini).Â
Tidak hanya itu pada perhelatan malam Putri Indonesia yang menghadirkan Miss Universe sebagai bintang tamu pun ikut menjadi wadah perkenalan batik kepada dunia internasional.Â
Panitia penyelenggara bahkan secara konsiten melibatkan para desainer handal untuk merancang gaun untuk dikenakan oleh Putri Indonesia dan Miss Universe di acara tersebut.Â
Saya masih ingat ketika Putri Indonesia yang diwakili oleh Elvira Devinamira memenangkan Award Kostum Nasional Terbaik Miss Universe 2014. Kostum bertemakan The Chronicle of Borobudur karya rancangan Dynand Fariz berhasil memadukan kostum berlatarkan kemegahan Candi Borobudur dengan disematkan motif batik.Â
Jutaan mata masyarakat internasional terkesima dengan desain dan motif batik yang ditampilkan. Tentu saja ini menjadi promosi gratis batik di skala internasional.
3. Penyelenggaran International Event di Indonesia
Beberapa tahun belakangan ini Indonesia telah menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan internasional seperti KTT APEC 2020, Asian Games 2018, Annual Meeting International Monetary Fund – World Bank Group (AM IMF-WBG) tahun 2018 di Bali, ataupun Miss World 2013. Suatu kebanggaan Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah yang menyambut banyak tamu dari berbagai belahan dunia.Â
Disisi lain dalam beberapa tahun kedepan hingga 2030 tentu sudah ada agenda internasional lain yang menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah.Â
Menguntip dari beberapa sumber kegiatan internasional yang diadakan di Indonesia antara lain Miss World 2016, Piala Dunia U-20 tahun 2023, Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022, serta International Economic Association (IEA) 2021.
Pemerintah juga memiliki ambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai Tuan Rumah Olimpiade 2032. Berbagai persiapan telah digodok oleh beberapa instansi terkait seperti KONI dan Kemenpora. Apabila ajang ini benar terwujud, langkah batik dikenal dunia semakin terbuka lebar.Â
Ajang ini tentu menjadi pintu baik untuk mengenalkan dan memperkuat batik sebagai fesyen dunia. Apalagi jika banyak public figure yang dilibatkan dalam memperkenalkan batik. Menjadi kebanggaan ketika perlahan demi perlahan mata internasional mulai familiar dengan busana batik layaknya Kimono dari Jepang atau Hanbok dari Korea Selatan.Â