Kedua, Etika Memberikan Kado
Bagi saya alangkah baiknya kita juga patut memperhatikan etika dalam memberikan kado bagi si mempelai.Â
Tidak jarang mengingat si mempelai adalah sahabat, kerabat atau teman maka mereka memberikan kado nyeleneh sebagai bahan lucu-lucuan.Â
Kado lucu-lucuan yang pernah diterima teman-teman saya saat menikah seperti alat kontrasepsi, lingerie, CD Porno, alat bantu seks (sex toys) dan kado lainnya yang terkesan tabu di masyarakat kita.Â
Apakah salah?Â
Sejujurnya tidaklah salah namun sangat disayangkan karena kita sudah matang secara usia dan berpikir.Â
Selogisnya kita bisa memberikan kado yang lebih bermanfaat untuk jangka panjang dan memang dibutuhkan oleh si mempelai.Â
Saya salut dengan tradisi kasih kado yang dilakukan oleh rekan-rekan kerja di kantor. Mereka mengumpulkan uang bersama dan uang yang terkumpul dibelikan kebutuhan rumah tangga sebagai kado seperti dispenser, kompor gas, alat masak, atau perlengkapan tidur.Â
Tujuannya agar kado yang kita berikan dapat memberikan manfaat bagi si mempelai saat sudah berumah tangga. Jadi mereka tidak perlu lagi membeli perabotan rumah tangga jika hidup mandiri.Â
Andai pun kita tidak sempat menyiapkan kado pernikahan. Memberikan uang bisa jadi kado simple namun bermanfaat bagi si mempelai.Â
Setidaknya uang yang kita berikan bisa digunakan untuk tabungan mempelai atau membantu meringankan resepsi yang butuh dana besar.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!