Saat kuliah dulu seorang teman cerita di kosan telah terjadi kemalingan secara massal. Salah satu korban adalah dirinya dimana sejumlah uang dan laptop ikut hilang.Â
Barang tersebut hilang ketika dirinya tengah mandi dan kamar tidak terkunci. Pikirnya di dalam kos pasti aman karena dirinya sudah mengenal semua penghuni kos.Â
Sayang kebiasaan anak kos yang percaya dengan tamu dengan bisa bebas masuk ke kamar untuk sekedar mengobrol, menginap, mengerjakan tugas atau kegiatan lain justru menjadi peluang bagi oknum yang dikenal untuk melakukan aksinya.
Teman saya mencurigai salah seorang teman kos yang juga teman kuliahnya sebagai pelaku. Ini karena dirinya sering masuk kamar si korban dan sejak kejadian itu sikap si teman yang dicurigai mulai berubah dan seakan menghindar.Â
Kejadian mirip pernah saya alami sendiri. Saat libur semester, saya yang kuliah di Malang pulang ke kampung halaman di Bali. Saat itu saya membawa celengan yang berisi uang lebih dari 1 juta rupiah. Nominal segitu tergolong besar bagi mahasiswa perantau seperti saya.Â
Tabungan dari menyisihkan uang hadiah lomba yang saya ikuti serta dari kiriman orangtua. Celengan hilang ketika seorang kerabat main ke rumah dan masuk ke kamar saya. Saat itu tiba-tiba dirinya pamit terburu-buru setelah main ke rumah.Â
Saya baru sadar sehari setelahnya. Alasan saya mencurigai karena keluarga kecil kemungkinan untuk mengambil. Pikiran saya tertuju pada kerabat karena ada jejak rekam kerabat yang kurang baik, di mana beberapa kali ketahuan mengambil uang atau barang dari saudara lain.
Apa yang saya rasakan pasti mirip juga yang dirasakan oleh teman yang kehilangan uang dan laptop. Ada rasa nyesak di dada. Copet dalam kasus ini lebih cocok maling justru adalah orang dikenal.Â
Ibarat maling berbulu domba, di depan layaknya seorang sahabat atau keluarga namun nyatanya memiliki niat yang busuk.Â
Sejak kejadian itu, saya mencoba lebih hati-hati dan tetap waspada terhadap orang asing ataupun yang sudah dikenal sekalipun ketika berada di tempat kita. Ada beberapa upaya preventif yang bisa kita lakukan. Apa saja itu?Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!