Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Sering Bermain Undertable, Hati-hati Bisa Memengaruhi Psikis Kerja Anda

9 Juni 2021   23:20 Diperbarui: 10 Juni 2021   08:07 3008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas Undertable Untuk Memuluskan Tujuan di Dunia Kerja | Sumber Shutterstock.com

Saya sering menjumpai karyawan yang awalnya menjadi sales atau marketing kemudian berambisi pindah ke bagian purchasing. Tujuannya karena merasa divisi ini lahan basah untuk mendapatkan pundi-pundi lain. 

Perubahan sikap kerja lainnya dapat berupa menurunnya integritas kerja. Jika dulu ingin bekerja semaksimal mungkin untuk perusahaan seperti mencari vendor yang sesuai spesifikasi yang dibutuhkan kini bisa "dibantu" apalagi ada vendor yang tidak memenuhi kriteria selagi ada undertable. 

***

Entah kenapa undertable sangat susah dihilangkan di sekitar kita? Nyatanya undertable justru mencederai integritas dan profesionalitas kita dalam bekerja. 

Saya salut pada perusahaan yang mampu menciptakan atmosfer kerja yang menjauhkan karyawan dari undertable. Bahkan memberikan sanksi tegas pada karyawan ataupun vendor yang melakukan aktivitas undertable demi memuluskan suatu tujuan. 

Berharap pola kerja sehat bisa kian digalakkan agar tidak mempengaruhi psikis karyawan ingin bekerja selurus mungkin. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun