Ironisnya team saya gagal menjadi juara. Ada rasa kekecewaan mendalam karena saya tidak bisa mengharumkan almamater serta mengikhlaskan dana yang sudah saya dan team keluarkan.Â
Ketika ada nyinyiran maka ini semakin menambah berat kondisi psikis peserta lomba khususnya yang tidak menang. Posisikan diri kita sebagai peserta yang telah bersusah payah berjuang dan mempersiapkan diri secara maksimal dalam sebuah lomba.Â
Ketika kita bisa mencoba memposisikan diri seperti mereka maka kita lebih bisa menahan diri untuk tidak nyinyir karena tahu bahwa apa yang mereka lakukan sudah secara maksimal.Â
2. Apresiasi Sederhana Membangun Motivasi Baru
Percaya atau tidak sebuah apresiasi meski sekecil apapun bisa membangun motivasi serta penyemangat baru bagi si penerima.Â
Saya teringat dulu pernah mendapatkan juara harapan ketiga (peringkat ke-6) pada ajang lomba karya tulis saat masih mahasiswa baru. Kakak-kakak senior saya memberikan respon yang membuat saya terharu. Mereka mengapresiasi pencapaian saya meski hanya berada di urutan keenam.Â
"Hebat kamu dek, saya kalau jadi kamu bum tentu bisa menang"
"Wuah tetap semangat ya. Kakak percaya adek akan bersinar lagi kedepannya"
Kata-kata penyemangat ini seakan menjadi tanda bahwa masih banyak orang yang bangga dengan pencapaianku yang masih belum seberapa. Meski terkesan sederhana justru berhasil menjadi motivasi ku buat berprestasi lagi. Buktinya pada lonba berikutnya, saya berhasil menyabet juara 1 pada ajang yang sama.Â
Pencapaian saya ini tidak terlepas dari motivasi yang diberikan kakak senior dikala saya belum menjadi bintang yang menunjukkan prestasi gemilang. Cobalah untuk sedikit saja memberikan apresiasi terhadap teman, keluarga atau siapapun yang tengah berjuang namun belum memberikan hasil maksimal. Siapa tahu karena apresiasimu, kelak dirinya bisa menjadi bintang yang diharapkan.Â
3. Apresiasi Membantu Menghilangkan Depresi