Saya pernah menemukan staff baru yang rajin. Dirinya datang lebih awal dari staff senior bahkan saya sebagai atasan. Bahkan ketika jam pulang, saya lihat dirinya masih sibuk berkutat di depan komputer.Â
Saya sempat bertanya kenapa belum pulang padahal sudah jam pulang kerja. Si anak baru mengatakan ingin menyelesaikan tugasnya dulu agar tidak ada beban setelah pulang.Â
Wuah, saya salut dengan cara berpikirnya yang melampaui seniornya di kantor. Si anak baru tidak ingin keesokan harinya masih sibuk mengerjakan tugas yang belum kelar di hari sebelumnya. Ketakutan tugas kian menumpuk dan tidak selesai tepat waktu akan mempengaruhi performa kinerjanya di perusahaan.Â
Wajar akhirnya jika saya sebagai atasan memberikan catatan positif dalam performanya dan memiliki harapan performa ini tetap dipertahankan selama dirinya bekerja. Jangan sampai dirinya bekerjanya sangat rajin karena masih berstatus anak baru dan kemudian memudar setelah menjadi staff senior di perusahaan. Namun saya percaya karakter ini bisa bertahan cukup lama.Â
3. Jangan Jadi Karyawan Pemalu
Saya mengganggap bahwa memiliki karakter terlalu pemalu dalam dunia kerja akan menjadi penghambat dalam karir. Bersosialisasi dengan senior malah malu, menyampaikan pendapat saat meeting tidak pernah karena malu, bingung menyelesaikan tugas takut meminta bimbingan orang lain dan sebagainya.Â
Tidak perlu takut menjadi karyawan baru yang atraktif dan berani menyampaikan pendapat. Aktraktif dengan sesama karyawan akan membuat suasana kerjaan menjadi nyaman dan hidup. Bahkan ketika kita menghadapi kesulitan dalam sebuah tugas. Teman sesama kerjaan akan bersedia membantu setulus hati.Â
Selain itu jangan sungkan memberikan pendapat ketika tengah meeting atau berdiskusi. Banyak anggapan ketika anak baru menyampaikan pendapat atau gagasan akan dianggap Cari Muka (Carmuk). Stigma seperti ini yang membuat talenta si anak baru tidak terlihat.Â
Ketika kita berani menyampaikan pendapat yang dianggap dapat membantu perusahaan. Atasan yang cerdas tentu akan bisa menilai mana pendapat yang hanya sekadar Carmuk atau pendapat dari karyawan yang cerdas dan peduli terhadap perusahaan.Â
Di sinilah atasan akan melihat talenta yang kita miliki. Ada kalanya dari hal kecil seperti menyampaikan pendapat, atasan mengganggap kita memiliki kemampuan leadership dan problem solving yang baik meskipun masih berstatus anak bawang.Â
***
Itulah 3 Tips yang bisa saya berikan agar dapat menjadi pegangan bagi anak bawang untuk bisa menunjukkan performa terbaik di perusahaan. Tidak menutup kemungkinan tips ini justru membuat si anak bawang menjadi anak emas bagi atasan.Â