Ada kalanya harga barang atau jasa akan lebih mahal disebabkan suatu kondisi yang si atasan belum tahu. Misalkan membeli komponen mesin di Toko A, harga lebih murah tapi pembelian harus cash.Â
Pembelian di Toko B harga agak mahal sedikit namun pembayaran bisa dilakukan dalam tempo 1 bulan. Adanya penjelasan yang detail dan beberapa pertimbangan bisa mengalahkan overthinking atasan. Selalu siapkan alasan pendukung setiap pengajuan pembelian agar terhindar dari pertanyaan tersebut.Â
Purchasing di perusahaan saya selalu meminta penawaran minimal 3 vendor sebelum dilakukan pembelian. Ini guna mengantisipasi pertanyaan yang justru menyudutkan bagian pembelian. Ada kalanya penetapan vendor tidak selalu dilihat dari harga.Â
Contoh lain sebuah pabrik ingin membeli mesin untuk produksi. Ada beberapa penawaran yang diterima seperti penawaran mesin dari Cina, Jepang, dan Eropa.Â
Mesin dari Cina harganya memang dikenal murah namun komponen mesin susah dicari bila ada kerusakan, seringkali terjadi kerusakan dan sebagainya. Mesin dari Jepang atau Eropa harga pasti lebih mahal namun jarang rusak sehingga masa pakai lebih panjang serta komponen sparepart mudah dibeli.Â
Bisa jadi pilihan jatuh ke Mesin Non-China. Alasan inilah yang harus diketahui oleh atasan.Â
Jangan-jangan kamu keluyuran ya?
Pemikiran seperti ini sering ditujukan kepada mereka yang beraktivitas di luar kantor seperti sales, kurir, bagian pembelian, transportasi, dan sebagainya.Â
Pertanyaan seperti ini kadang menyakitkan karena kita yang sudah susah payah di lapangan, stres terjebak macet namun dianggap keluyuran atau bepergian tanpa tujuan jelas di jam kantor.Â
Saya teringat seorang rekan curhat kesal karena dianggap keluyuran oleh atasannya. Padahal dia bolak-balik koordinasi dengan beberapa pihak terkait urusan kerja. Pandangan overthinking seperti ini butuh bukti khusus untuk menjadi pembelaan diri kita.Â
Apa yang harus saya lakukan?Â